Tuesday, January 8, 2013

MASALAH SOSIAL


Nama : Regina Suci Prima Yuni
Nim     : 11413244009
Masalah Sosial Budaya
1.     Fakta menunjukkan bahwa angka kecelakaan semakin tinggi dan korban semakin banyak
a.      Mengapa?
Ø  Angka kecelakaan setiap tahunnya meningkat, bahkan dalam satu hari ada saja berita-berita kecelakaan baik yang didarat maupun dilaut, dan di udara, banyak penyebab dari angka kecelakaan yang semakin tinggi, salah satunya berkembang pesat produksi motor dan mobil dari hari kehari, ada saja yang mebeli mobil baru dan motor baru. tingginya konsumerisme kendaraan dikalangan masyarakat, khususnya kendaraan bermotor menyebakan angka kecelakaan yang melibatkan sepeda motor pun semakin tahun makin meningkat saja, kurangnya kesadaran masyarakat dalam ketertiban lalulintas selalu menimbulkan kecelakaan yang tidak diinginkan, kurangnya ruang untuk pejalan kaki membuat pejalan kaki menjadi sasaran dari kecelakaan yang terjadi, semakin banyaknya kendaraan tidak ada lagi ruang untuk pejalan kaki, bahkan trotoar yang biasanya dijadikan untuk para pejalan kaki, sudah beralih fungsi menjadi jalanan umum terhadap kendaraan bermotor, banyaknya kendaraan yang melewati trotoar dengan alasan yang beragam terutamanya demi kecepatan biar tidak lama di perjalanan dan sebagian badan jalan  pun dijadikan lahan parkir bagi masyarakat, tentu saja hal itu mempersempit jalan dan menambah kemacetan lalulintas yang tentu saja memungkinkan terjadinya kecelakaan. banyaknya para remaja saat ini, yang memakai kendaraan belum pada waktunya, zaman sekarang anak SD saja sudah diajarkan bawa motor atau mobil oleh orangtuanya, ataupun keinginan anak-anaknya  melihat lingkungan sekitar yang rata-rata sudah bisa mengendarai motor padahal mereka belum cukup umur untuk mengedarai kendaraan yang itu sangat berbahaya bagi generasi muda. Tidak hanya kecelakaan lalulintas dalam berkendaraan saja, banyak juga kecelakaan-kecelakaan yang disebabkan oleh kereta api jebolnya rel kereta api, jatuhnya pesawat, tengelamnya kapal-kapal, ini terjadi karena ulah manusia itu sendiri yang tidak mau mematuhi semua aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, untuk menjaga Negara ini.
b.     Teori apa yang digunakan
Ø  Teori Siklis ( Cyclical Theory )
Teori ini mencoba melihat bahwa suatu perubahan sosial itu tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh siapapun dan oleh apapun. Karena dalam setiap masyarakat terdapat perputaran atau siklus yang harus diikutinya. Menurut teori ini kebangkitan dan kemunduran suatu kebudayaan atau kehidupan sosial merupakan hal yang wajar dan tidak dapat dihindar.
Dari teori siklis ini dihbungkan dengan kecelakaan lalu lintas, bahwa perubahan social itu tidak dapat dikendalikan, dengan kemacetan yang seperti ini sulit bagi masyarakat atau pihak-pihak yang mengatur lalu lintas, semakin hari semakin banyaknya kendaraan yang diproduksi memang hal ini memberikan dampak kemajuan teknologi, namun kemundurannya masayarakat, pengendara roda empat dan roda dua, yang tidak mematuhi lalu lintas, kurangnmya kesdaraan dan kesabaran.
Ø  Teori Konflik ( Conflict Theory )
Menurut pandangan teori ini, pertentangan atau konflik bermula dari pertikaian kelas antara kelompok yang menguasai modal atau pemerintahan dengan kelompok yang tertindas secara materiil, sehingga akan mengarah pada perubahan sosial. Teori ini memiliki prinsip bahwa konflik sosial dan perubahan sosial selalu melekat pada struktur masyarakat. Teori ini menilai bahwa sesuatu yang konstan atau tetap adalah konflik sosial, bukan perubahan social, arena perubahan hanyalah merupakan akibat dari adanya konflik tersebut. Karena konflik berlangsung terus-menerus, maka perubahan juga akan mengikutinya.
Kasus kecelakaan lalu lintas ini tentunya bisa menimbulkan konflik, terjadinya kecelakaan yang tidak disengaja  akan menimbulkan pertentangan antara satu sama lain dan darisanalah mulai terjadi konflik, dengan kemacetan yang terjadi saat ini kemungkinan besar mengalami kecelakaan, ketika kecelakaan itu terjadi antara pengemdara roda dua dan roda empat, terjadilah konflik social yang memperlihatkan adanya kesenjangan social dan kelas social, yang akan memulai konfliknya pengendara roda empat, karena merasa tidak terima mobilnya lecet, dan terjadi perubahan social akibat dari konflik itu.

c.      Bagaimana pendapat anda tentang upaya penangan
Ø  Penanganan terhadap kecelakaan yang semakin hari semakin meningkat, terutama harus ada kesadaran dari dalam diri masyarakat itu sendiri, meskipun ada peran pemerintah atau aparat kepolisian dalam upaya penanganan itu, tentunya  tidak terlepas dari masyarakat itu sendiri, meskipun aparat kepolisian betindak tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan masyarakat, dan mencoba menertibkan kekacauan yang ada akibat dari kecelakaan lalulintas, akan tetapi kecelakaan lalulintas itu hanya bisa dikurangi bukan untuk dihilangkan, karena dalam satu hari itu pasti ada saja kecelakaan berat maupun ringan, meletakkan kembali suatu tempat yang sudah bertukar fungsinya, pedagang-pedagang yang berjualan ditrotoar sebaiknya dipindahkan, dan diberikan tempat untuk mereka berjualan, bkan untuk digusur dan para pengendara motor harus leboih ditertibkan lagi, dengan dilakukannya razia ketika ada yang melewari trotoar.

2.     Geng motor merupakan salah satu kenakalan remaja yang merebak diberbagai wilayah Indonesia, analisislah antara factor penyebab dan upaya penangulangan sanksi hukum yang diterapkan
Ø  Banyak hal yang menyebabkan kenakalan remaja terutama pada kasus geng motor, diantara banyaknya penyebab geng motor ini adalah factor yang paling utama yaitu peran keluarga yang memilki peran penting dalam mebentuk kepribadian seseorang, selain itu factor lingkungan tempat tinggal memilki peran yang sangat penting pula, ini akan menjadi ancaman bagi generasi muda ketika lingkungan sekitarnya banyak melakukan perilaku menyimpang, mereka bisa saja terjerumus karena mereka mengangap perilaku menyimpang sudah menjadi kebiasaan. Penyebab dari keikutsertaan remaja terhadap geng motor ini, kesetiakawanan antar teman faktor pencarian jati diri, dan faktor “tren” anggapan remaja saat ini adalah bentuk pertemanan yang paling baik , ketika kita mendengar kenakalan remaja dalam bentuk apapun pasti itu melanggar hukum, adanya geng-geng motor yang sudah merebak dikalangan masyarakat maka ada kecenderungan peningkatan anarki di masyarakat, pencegahan anarki perlu dilakukan sebelum tindakan itu tumbuh sebagai kebiasaan baru di masyarakat mengingat telah cukup banyaknya perilaku yang meresahkan, merusak, menjarah, menganiaya bahkan membunuh dan lain-lain tanpa dihujat apalagi ditangkap, para pelaku geng motor memang sudah menjadi kebiasaan untuk melanggar hukum, adapun upaya-upaya dalam penanggulangan kenakalan remaja, khususnya kenakalan remaja geng motor adalah dengan melakukan pendekatan pada pribadi remaja yang telah terjerumus ke dalam geng motor baik secara prefentif, represif, dan rehabilitative, bagaimana kita sabagai individu-individu yang akan menjadi anggota, masyarkat menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai norma dalam masyarakat dimulai sejak dini melalui pendidikan multi kultural, seperti sekolah, dan organisasi masyarakat. Sanksi hokum yang seharusnya diterapkan agar remaja tidak lagi melakukan perilaku menyimpang, salah satunya sanksi pidana yang membuat mereka jera, namun tidak hanya itu saja banyaknya kelompok-kelompok dari geng motor ini  disetiap daerah harus di basmi, pihak kepolisian hendaknya melacak keberadaan-keberadaan kelompok geng motor.

3.     Kasus trackficking sering kali terjadi Pada wanita dan anak-anak
a.      Diskripsikan tentang TKW dengan menganalisis berbagai kasus yang terjadi disertai fakta pendukung
Ø  Persoaalan TKW menjadi gambaran suatu kehidupan bangsa yang rakyatnya masih miskin, tidak adanya lapangan pekerjaan dan minimnya pendidikan dikalangan masyarakat membuat mereka memutuskan untuk mecari kerja di Negara orang  demi mensejahterahkan hidup, sebagian TKW ada yang bernasib baik selama bekerja karena mendaptkan majikan yang baik, dan sebagian lagi harus menangung kesengsaraan dan penderitaan yang dialami, banyaknya kasus-kasus TKW saat ini menjadi perhatian media massa, salah satu contoh kasus TKI yang bekerja di Malaysia “Selasa, 27 November 2012 | 12:38, Seorang pembantu rumah tangga asal Jakarta, Suryani Abdullah (21) dipukuli oleh majikannya di Kedah, Malaysia gara-gara persoalan sepele karena dia terlambat bangun pagi. Suryani mengaku, kekejaman majikannya sudah berlangsung sejak ia mulai bekerja enam bulan lalu. Tidak tahan terus dipukuli dan sering dimaki-maki, bahkan diancam dipulangkan, akhirnya dia memutuskan untuk lari dari rumah majikannya, demikian dilaporkan sejumlah media massa terbitan Kuala Lumpur, Selasa. Suryani menceritakan bahwa sejak enam bulan bekerja ditempat majikannya itu, dia terpaksa menangggung pekerjaan yang berat karena harus melakukan berbagai pekerjaan sejak pukul 05.00 hingga malam. Dia mengaku sering diancam dipulangkan ke Indonesia jika enggan menuruti perintah majikan.” (www.sumberpembaruan.com), dilihat dari kasus diatas sangat miris sekali, hanya karena telat bangun dipukuli oleh majikannya, meskipun hanya di pukuli saja itu tetap saja suatu kekerasan yang tidak masuk akal, karena hanya masalah sepele seseorang menjadi korban, korban juga mempunyai alasan kenapa telat bangun, seharusnya pengeriminan TKW dan TKI ke luar negeri hrus diperhatikan secara detail agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diiginkan


b.     Bagaimana menurut pendapat saudara
Menyedihkan sekali melihat banyaknya kasus-kasus para TKI yang menjadi korban kekerasan hanya karena masalah sepele, Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan nasib para TKI, banyaknya korban yang berjatuhan akibat dari pengiriman TKI ke luar Negeri, memang tidak semua salah pemerintah terhadap kekerasan yang terjadi, kurangnya lowongan pekerjaan di Negara sendiri menjadikan orang-orang lebih memilih untuk menjadi TKI dengan iming-iming yang mengiurkan, banyaknya TKI yang illegal menyebabkan banyaknya kekerasan yang terjadi, tetapi tidak yang illegal saja, yang legal pun banyak kita lihat kekerasan terhadap para TKI, ada yang beranggapan kekerasan terhadap TKI terjadi disebabkan karena kurangnya ketrampilan  para TKI khususnya dalam bahasa, tetapi tidak semua TKI Indonesia tidak memiliki ketrampilan, TKI yang akan dipekerjakan dinegara lain oleh pihak-pihak yang mengurus kebereangkatan TKI  telah diberikan pelatihan-pelatihan bagaimana hidup diNegara lain.
4.     Narkoba dan minuman keras, ternyata tidak hanya melibatkan siswa, mahasiswa bahkan lapisan atas.
a.      Mengapa?
Ø            Tidak bisa dipungkiri lagi semuanya sudah menjadi kebutuhan dalam masyarakat, menjadi tren hampir disemua kalangan terutama kalangan atas, bahkan kalangan menengah pun bisa terjerat narokba dan miras, itu disebabkan karena banyaknya perilaku menyimpang yang terjadi disemua kalangan khususnya para remaja, Perilaku menyimpang tumbuh di kalangan masyarakat akibat kurang seimbangnya masalah ekonomi, terutama terhadap para remaja Indonesia yang sering menggunakan minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang, mungkin mereka kurang perhatian dari orang tua mereka atau mungkin juga karena ajakan para pemakai atau teman-temannya, penyalahgunaan narkoba terhadap para pelajar SMA  dan SMP berawal dari penawaran dari pengedar narkoba, mula-mula mereka diberi beberapa kali dan setelah mereka merasa ketergantungan terhadap narkoba itu, maka pengedar mulai menjualnya, setelah mereka saling membeli narkoba, mereka disuruh pengedar untuk mengajak teman-temannya yang lain untuk mencoba obat-obatan terlarang tersebut, begitu juga halnya dengan lapisan-lapisan atas yang banyak menggunakan narokoba, dikalangan artis, penjabat pemerintah, mereka merasa beban hidup yang mereka sangat berat dan ingi merasa bahagia dan tentang setiap harinya, dan terpikirlah untuk menggunakan narkoba, bahkan dikalangan selebiriti pun menjadi tren menggunakan narkoba secara bersama-sama, semua orang yang menggunakan narkoba merasa tenang, dan ketagihan untuk menggunakannya.
Dan banyaknya para pengedar narkoba yang berkeliaran mencari mangsa, begitu juga dengan miras banyaknya kita temui di toko-toko makanan atau di warung-warung masyarakat, ketika digelarnya operasi terhadap narkoba dan miras, kita lihat saja tanyangan diberita-berita polisi menyita miras dan narkoba jumlahnya ratusan bahkan milyaran, banyak fakor pemakaian narkoba dan minuman keras salah satunya pemakaian narkoba karena rasa ingin tau apa itu narkoba dan bagaiaman rasanya, untuk memenuhi keinginan akan sesuatu hal yang baru, seru, dan berisiko, untuk menstimulasi rasa tertentu (termasuk memuaskan rasa penasaran, ingin merasakan   sesuatu yang mengubah kesadaran, dan lain-lain, untuk mengatasi atau melupakan masalah atau perasaan, dari hal inilah penggunaan narkoba dan miras melibatkan semua kalangan.
Contohnya pada kasus
 JAKARTA - Tertangkapnya Hakim Puji Wijayanto (PW) ketika sedang berpesta shabu-shabu memperkuat fakta bahwa sel-sel organisasi kejahatan narkoba, sudah menyusup ke dalam tubuh birokrasi negara. Anggota Komisi III DPR RI dari fraksi Golkar, Bambang Soesatyo mengatakan fakta ini harus diwaspadai. Dia menjelaskan, kasus pejabat birokasi negara yang mengkonsumsi narkoba bukan hanya kasus Hakim PW.  "Kita semua harus ingat, pada 2011 penegak hukum juga menangkap Kalapas Nusakambangan. Selain itu, sejumlah sipir penjara di beberapa daerah juga ditangkap karena terbukti terlibat bisnis narkoba. Polri pun menangkap oknum anggotanya yang terbukti terlibat bisnis haram ini," ungkap Bambang dalam pesan singkatnya kepada Okezone, Rabu (17/10/2012).

b.     Teori apa yang digunakan untuk menganalisis masalah ini
ü  Teori Anomi
       Teori anomi adalah teori struktural tentang penyimpangan yang paling penting, teori anomi menempatkan ketidakseimbangan nilai dan norma dalam masyarakat sebagai penyebab penyimpangan, di mana tujuan-tujuan budaya lebih ditekankan dari pada cara-cara yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan budaya itu, individu dan kelompok dalam masyarakat seperti itu harus menyesuaikan diri dan beberapa bentuk penyesuaian diri itu bisa jadi sebuah penyimpangan. Sebagian besar orang menganut norma-norma masyarakat dalam waktu yang lama, sementara orang atau kelompok lainnya melakukan penyimpangan, kelompok yang mengalami lebih banyak ketegangan karena ketidakseimbangan ini (misalnya orang-orang kelas bawah) lebih cenderung mengadaptasi penyimpangan daripada kelompok lainnya.
      Dilihat dari kasus ini hubungan dengan teori anomi yaitu,  tidak adanya keseimbangan nilai dan norma ketika masyarakat menggunakan narkoba dan miras, bertentangan dengan nilai dan norma masyarakt sebaiknya harus menyesuaikan beberapa bentuk penyesuaian diri itu bisa menjadi sebuah penyimpangan, ketika memakai narkoba dan miras itu menjadi sebuah penyimpangan, orang-orang kelas bawah lebih cendrung jadi incaran pengedar narkoba dan miras, dengan iming-iming cepat kaya, dan mereka merasa sudah bosan menjadi miskin.
ü  Teori Fungsionalis ( Functionalist Theory )
Konsep yang berkembang dari teori ini adalah cultural lag (kesenjangan budaya). Konsep ini mendukung Teori Fungsionalis untuk menjelaskan bahwa perubahan sosial tidak lepas dari hubungan antara unsur-unsur kebudayaan dalam masyarakat. Menurut teori ini, beberapa unsur kebudayaan bisa saja berubah dengan sangat cepat sementara unsur yang lainnya tidak dapat mengikuti kecepatan perubahan unsur tersebut. Maka, yang terjadi adalah ketertinggalan unsur yang berubah secara perlahan tersebut, ketertinggalan ini menyebabkan kesenjangan sosial atau cultural lag .
Para penganut Teori Fungsionalis lebih menerima perubahan sosial sebagai sesuatu yang konstan dan tidak memerlukan penjelasan, perubahan dianggap sebagai suatu hal yang mengacaukan keseimbangan masyarakat. Proses pengacauan ini berhenti pada saat perubahan itu telah diintegrasikan dalam kebudayaan. Apabila perubahan itu ternyata bermanfaat, maka perubahan itu bersifat fungsional dan akhirnya diterima oleh masyarakat, tetapi apabila terbukti disfungsional atau tidak bermanfaat, perubahan akan ditolak.
Dilihat dari kasus narkoba dan miras ini jika dihubungkan dengan teroi fungsionalis ketika unsur-unsur kebudayaan itu berkembang sangat cepat, unsure yang lain tidak dapat mengikuti kecepatan perubahan yang terjadi, begitu cepat perubahan social terjadi mengakibatkan banyaknya orang mengkonsusmsi dan miras, tidak sejalannya unsur lainnya didalam kebudyaan menyebabkan kesenjangan kebudayaan, dimana narkoba dan miras sudah menjadi suatu kebudayaan dimasyarakat, tetapi perubahan dari masyarakat yang mennggunakan narkoba dan miras tidak dapat di intergrasikan dalam kebudayaan karena perubahan ini bersiat disfungsional atau tidak bermanfaat perubahan ini tidak diterima.

5.     Korupsi merupakan penyakit moral yang harus dibrantas
a.      Diskripsikan tentang korupsi dengan menganalisis latar belakang peluang dan sanksi
Ø  Korupsi yang melanda negeri ini bagaikan sebuah penyakit masyarakat, berbagai fakta dan kenyataan yang diungkapkan oleh media seakan memperlihatkan jati diri bangsa yang dapat dilihat dari budaya korupsi yang telah menjadi hal yang biasa bagi semua kalangan, mulai dari bawah hingga kaum elite,    korupsi merupakan perilaku yang buruk yang tidak legal dan tidak wajar untuk memperkaya diri, dinilai dari sudut manapun korupsi meruapkan  suatu pelangaran yang mengakibatkan kurangnya pendapatan Negara dan kurangnya kepercayaan terhadap pemerintahan, korupsi ada disekeliling kita banyak kesempatan-kesempatan untuk melakukan  korupsi baik dari hal yang kecil maupun yang besar  namun kita tidak menyadari  hal itu, korupsi bisa terjadi dirumah, sekolah, masyarakat, maupun diintansi tertinggi dan dalam pemerintahan, kita lihat saja pejabat-pejabat negara banyak yang melakukan korupsi, mereka yang melakukan korupsi terkadang mengangap remeh hal yang dilakukan itu mengangap  korupsi menjadi suatu hal yang biasa, hal in sangat memprihatinkan sekali terhadap perkembangan suatu Negara, melihat banyaknya kasus korupsi yang terjadi mulai dari kasus bank Century, kasus gayus tambunan, kasus Nazaruddin, kasus penangkapan Nunun surbakti, kasus di tubuh kemenakentras dan banyaknya kasus korupsi lainnya. korupsi telah merajalela seperti virus dan telah menjadi penyakit serta memendam dalam tubuh pemerintahan pusat dan daerah bangsa ini, Upaya pemerintah disini sangat diperlukan lembaga-lembaga yang mengatasi kasus korupsi hendaknya menindak tegas semua kasus yang ada, memberikan sanksi hukum yang adil didalam pelaksanaan kasus korupsi, dengan sanksi tegas akan membuat para koruptor jera untuk melakukan korupsi, tetapi sanksi hokum yang tidak berjalan dengan semestinya tidak menyebabkan efek jera terhadap para koruptor, orang yang melakukan korupsi besar terhadap Negara, setelah dilakukannya persidangan hukumannya jauh dari apa yang telah mereka buat, para koruptor bisa dijatuhi hukuman 2 tahun penjara, sedangkan seorang yang maling ayam aja atau maling sandal bisa bertahun-tahun kurungan penjara, Sanksi hukum yang dimaksud dalam hal ini bukan hanya hukuman pernjara namun hukuman yang lebih dan lebih mengerikan dan berdampak buruk bagi pisikis, mental dan sosial para pelaku koruptor, sanksi hukum yang wajib diberikan adalah merealisasikan penjara seumur hidup bagi para terpidana korupsi dan memperbolehkan hukuman mati, namun hukuman mati melanggar HAM di Indonesia sendiri tidak diperbolehkan hukuman mati.
b.     Bagaimana pendapat saudara upaya penangulangannya?
Ø  Penangulangan kasus korupsi saat ini masih lemah, hokum di Indonesia belum tegas untuk memberantas korupsi di berbagai daerah, setiap pemerintah yang ada di daerah-daerah sebaiknya tidak menutupi kasus-kasus korupsi yang ada oleh oknum-oknum yang ingin memperkaya diri sendiri, tanpa mementingkan orang lain, sejak dini hendaknya ditanamkan kalau budaya korupsi itu tidak baik dalam hal yg sekecil apapun.  Kita sebagai generasi muda banyak hal yang bisa dilakukan untuk menangulanggi kasus korupsi ini diantaranya, mulai dari kita sendiri untuk tidak melakukan korupsi dalam hal apapun, kita mempunyai hak untuk memberikan informasi adanya dugaan korupsi disuatu daerah ataupun didaerah kita sendiri, dengan bukti yang sesuai bukan mengadada, sikap anti korupsi sebaiknya ditanamkan didalam satuan pendidikan,pemerintah bisa juga merencanakan pendidikan anti korupsi dimana tujuan utamanya kepada mahasiwa.






Daftar Pustaka
Kartono,  Kartini. 2007. Patologi Sosial Jilid I. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Vembriarto. 1984. Pathologi Sosial. Yogyakarta: Andi Offset.
Weda, Made Darma. 1996. Kriminologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.


MASALAH SOSIAL


Nama : Regina Suci Prima Yuni
Nim     : 11413244009
Masalah Sosial Budaya
1.     Fakta menunjukkan bahwa angka kecelakaan semakin tinggi dan korban semakin banyak
a.      Mengapa?
Ø  Angka kecelakaan setiap tahunnya meningkat, bahkan dalam satu hari ada saja berita-berita kecelakaan baik yang didarat maupun dilaut, dan di udara, banyak penyebab dari angka kecelakaan yang semakin tinggi, salah satunya berkembang pesat produksi motor dan mobil dari hari kehari, ada saja yang mebeli mobil baru dan motor baru. tingginya konsumerisme kendaraan dikalangan masyarakat, khususnya kendaraan bermotor menyebakan angka kecelakaan yang melibatkan sepeda motor pun semakin tahun makin meningkat saja, kurangnya kesadaran masyarakat dalam ketertiban lalulintas selalu menimbulkan kecelakaan yang tidak diinginkan, kurangnya ruang untuk pejalan kaki membuat pejalan kaki menjadi sasaran dari kecelakaan yang terjadi, semakin banyaknya kendaraan tidak ada lagi ruang untuk pejalan kaki, bahkan trotoar yang biasanya dijadikan untuk para pejalan kaki, sudah beralih fungsi menjadi jalanan umum terhadap kendaraan bermotor, banyaknya kendaraan yang melewati trotoar dengan alasan yang beragam terutamanya demi kecepatan biar tidak lama di perjalanan dan sebagian badan jalan  pun dijadikan lahan parkir bagi masyarakat, tentu saja hal itu mempersempit jalan dan menambah kemacetan lalulintas yang tentu saja memungkinkan terjadinya kecelakaan. banyaknya para remaja saat ini, yang memakai kendaraan belum pada waktunya, zaman sekarang anak SD saja sudah diajarkan bawa motor atau mobil oleh orangtuanya, ataupun keinginan anak-anaknya  melihat lingkungan sekitar yang rata-rata sudah bisa mengendarai motor padahal mereka belum cukup umur untuk mengedarai kendaraan yang itu sangat berbahaya bagi generasi muda. Tidak hanya kecelakaan lalulintas dalam berkendaraan saja, banyak juga kecelakaan-kecelakaan yang disebabkan oleh kereta api jebolnya rel kereta api, jatuhnya pesawat, tengelamnya kapal-kapal, ini terjadi karena ulah manusia itu sendiri yang tidak mau mematuhi semua aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, untuk menjaga Negara ini.
b.     Teori apa yang digunakan
Ø  Teori Siklis ( Cyclical Theory )
Teori ini mencoba melihat bahwa suatu perubahan sosial itu tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh siapapun dan oleh apapun. Karena dalam setiap masyarakat terdapat perputaran atau siklus yang harus diikutinya. Menurut teori ini kebangkitan dan kemunduran suatu kebudayaan atau kehidupan sosial merupakan hal yang wajar dan tidak dapat dihindar.
Dari teori siklis ini dihbungkan dengan kecelakaan lalu lintas, bahwa perubahan social itu tidak dapat dikendalikan, dengan kemacetan yang seperti ini sulit bagi masyarakat atau pihak-pihak yang mengatur lalu lintas, semakin hari semakin banyaknya kendaraan yang diproduksi memang hal ini memberikan dampak kemajuan teknologi, namun kemundurannya masayarakat, pengendara roda empat dan roda dua, yang tidak mematuhi lalu lintas, kurangnmya kesdaraan dan kesabaran.
Ø  Teori Konflik ( Conflict Theory )
Menurut pandangan teori ini, pertentangan atau konflik bermula dari pertikaian kelas antara kelompok yang menguasai modal atau pemerintahan dengan kelompok yang tertindas secara materiil, sehingga akan mengarah pada perubahan sosial. Teori ini memiliki prinsip bahwa konflik sosial dan perubahan sosial selalu melekat pada struktur masyarakat. Teori ini menilai bahwa sesuatu yang konstan atau tetap adalah konflik sosial, bukan perubahan social, arena perubahan hanyalah merupakan akibat dari adanya konflik tersebut. Karena konflik berlangsung terus-menerus, maka perubahan juga akan mengikutinya.
Kasus kecelakaan lalu lintas ini tentunya bisa menimbulkan konflik, terjadinya kecelakaan yang tidak disengaja  akan menimbulkan pertentangan antara satu sama lain dan darisanalah mulai terjadi konflik, dengan kemacetan yang terjadi saat ini kemungkinan besar mengalami kecelakaan, ketika kecelakaan itu terjadi antara pengemdara roda dua dan roda empat, terjadilah konflik social yang memperlihatkan adanya kesenjangan social dan kelas social, yang akan memulai konfliknya pengendara roda empat, karena merasa tidak terima mobilnya lecet, dan terjadi perubahan social akibat dari konflik itu.

c.      Bagaimana pendapat anda tentang upaya penangan
Ø  Penanganan terhadap kecelakaan yang semakin hari semakin meningkat, terutama harus ada kesadaran dari dalam diri masyarakat itu sendiri, meskipun ada peran pemerintah atau aparat kepolisian dalam upaya penanganan itu, tentunya  tidak terlepas dari masyarakat itu sendiri, meskipun aparat kepolisian betindak tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan masyarakat, dan mencoba menertibkan kekacauan yang ada akibat dari kecelakaan lalulintas, akan tetapi kecelakaan lalulintas itu hanya bisa dikurangi bukan untuk dihilangkan, karena dalam satu hari itu pasti ada saja kecelakaan berat maupun ringan, meletakkan kembali suatu tempat yang sudah bertukar fungsinya, pedagang-pedagang yang berjualan ditrotoar sebaiknya dipindahkan, dan diberikan tempat untuk mereka berjualan, bkan untuk digusur dan para pengendara motor harus leboih ditertibkan lagi, dengan dilakukannya razia ketika ada yang melewari trotoar.

2.     Geng motor merupakan salah satu kenakalan remaja yang merebak diberbagai wilayah Indonesia, analisislah antara factor penyebab dan upaya penangulangan sanksi hukum yang diterapkan
Ø  Banyak hal yang menyebabkan kenakalan remaja terutama pada kasus geng motor, diantara banyaknya penyebab geng motor ini adalah factor yang paling utama yaitu peran keluarga yang memilki peran penting dalam mebentuk kepribadian seseorang, selain itu factor lingkungan tempat tinggal memilki peran yang sangat penting pula, ini akan menjadi ancaman bagi generasi muda ketika lingkungan sekitarnya banyak melakukan perilaku menyimpang, mereka bisa saja terjerumus karena mereka mengangap perilaku menyimpang sudah menjadi kebiasaan. Penyebab dari keikutsertaan remaja terhadap geng motor ini, kesetiakawanan antar teman faktor pencarian jati diri, dan faktor “tren” anggapan remaja saat ini adalah bentuk pertemanan yang paling baik , ketika kita mendengar kenakalan remaja dalam bentuk apapun pasti itu melanggar hukum, adanya geng-geng motor yang sudah merebak dikalangan masyarakat maka ada kecenderungan peningkatan anarki di masyarakat, pencegahan anarki perlu dilakukan sebelum tindakan itu tumbuh sebagai kebiasaan baru di masyarakat mengingat telah cukup banyaknya perilaku yang meresahkan, merusak, menjarah, menganiaya bahkan membunuh dan lain-lain tanpa dihujat apalagi ditangkap, para pelaku geng motor memang sudah menjadi kebiasaan untuk melanggar hukum, adapun upaya-upaya dalam penanggulangan kenakalan remaja, khususnya kenakalan remaja geng motor adalah dengan melakukan pendekatan pada pribadi remaja yang telah terjerumus ke dalam geng motor baik secara prefentif, represif, dan rehabilitative, bagaimana kita sabagai individu-individu yang akan menjadi anggota, masyarkat menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai norma dalam masyarakat dimulai sejak dini melalui pendidikan multi kultural, seperti sekolah, dan organisasi masyarakat. Sanksi hokum yang seharusnya diterapkan agar remaja tidak lagi melakukan perilaku menyimpang, salah satunya sanksi pidana yang membuat mereka jera, namun tidak hanya itu saja banyaknya kelompok-kelompok dari geng motor ini  disetiap daerah harus di basmi, pihak kepolisian hendaknya melacak keberadaan-keberadaan kelompok geng motor.

3.     Kasus trackficking sering kali terjadi Pada wanita dan anak-anak
a.      Diskripsikan tentang TKW dengan menganalisis berbagai kasus yang terjadi disertai fakta pendukung
Ø  Persoaalan TKW menjadi gambaran suatu kehidupan bangsa yang rakyatnya masih miskin, tidak adanya lapangan pekerjaan dan minimnya pendidikan dikalangan masyarakat membuat mereka memutuskan untuk mecari kerja di Negara orang  demi mensejahterahkan hidup, sebagian TKW ada yang bernasib baik selama bekerja karena mendaptkan majikan yang baik, dan sebagian lagi harus menangung kesengsaraan dan penderitaan yang dialami, banyaknya kasus-kasus TKW saat ini menjadi perhatian media massa, salah satu contoh kasus TKI yang bekerja di Malaysia “Selasa, 27 November 2012 | 12:38, Seorang pembantu rumah tangga asal Jakarta, Suryani Abdullah (21) dipukuli oleh majikannya di Kedah, Malaysia gara-gara persoalan sepele karena dia terlambat bangun pagi. Suryani mengaku, kekejaman majikannya sudah berlangsung sejak ia mulai bekerja enam bulan lalu. Tidak tahan terus dipukuli dan sering dimaki-maki, bahkan diancam dipulangkan, akhirnya dia memutuskan untuk lari dari rumah majikannya, demikian dilaporkan sejumlah media massa terbitan Kuala Lumpur, Selasa. Suryani menceritakan bahwa sejak enam bulan bekerja ditempat majikannya itu, dia terpaksa menangggung pekerjaan yang berat karena harus melakukan berbagai pekerjaan sejak pukul 05.00 hingga malam. Dia mengaku sering diancam dipulangkan ke Indonesia jika enggan menuruti perintah majikan.” (www.sumberpembaruan.com), dilihat dari kasus diatas sangat miris sekali, hanya karena telat bangun dipukuli oleh majikannya, meskipun hanya di pukuli saja itu tetap saja suatu kekerasan yang tidak masuk akal, karena hanya masalah sepele seseorang menjadi korban, korban juga mempunyai alasan kenapa telat bangun, seharusnya pengeriminan TKW dan TKI ke luar negeri hrus diperhatikan secara detail agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diiginkan


b.     Bagaimana menurut pendapat saudara
Menyedihkan sekali melihat banyaknya kasus-kasus para TKI yang menjadi korban kekerasan hanya karena masalah sepele, Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan nasib para TKI, banyaknya korban yang berjatuhan akibat dari pengiriman TKI ke luar Negeri, memang tidak semua salah pemerintah terhadap kekerasan yang terjadi, kurangnya lowongan pekerjaan di Negara sendiri menjadikan orang-orang lebih memilih untuk menjadi TKI dengan iming-iming yang mengiurkan, banyaknya TKI yang illegal menyebabkan banyaknya kekerasan yang terjadi, tetapi tidak yang illegal saja, yang legal pun banyak kita lihat kekerasan terhadap para TKI, ada yang beranggapan kekerasan terhadap TKI terjadi disebabkan karena kurangnya ketrampilan  para TKI khususnya dalam bahasa, tetapi tidak semua TKI Indonesia tidak memiliki ketrampilan, TKI yang akan dipekerjakan dinegara lain oleh pihak-pihak yang mengurus kebereangkatan TKI  telah diberikan pelatihan-pelatihan bagaimana hidup diNegara lain.
4.     Narkoba dan minuman keras, ternyata tidak hanya melibatkan siswa, mahasiswa bahkan lapisan atas.
a.      Mengapa?
Ø            Tidak bisa dipungkiri lagi semuanya sudah menjadi kebutuhan dalam masyarakat, menjadi tren hampir disemua kalangan terutama kalangan atas, bahkan kalangan menengah pun bisa terjerat narokba dan miras, itu disebabkan karena banyaknya perilaku menyimpang yang terjadi disemua kalangan khususnya para remaja, Perilaku menyimpang tumbuh di kalangan masyarakat akibat kurang seimbangnya masalah ekonomi, terutama terhadap para remaja Indonesia yang sering menggunakan minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang, mungkin mereka kurang perhatian dari orang tua mereka atau mungkin juga karena ajakan para pemakai atau teman-temannya, penyalahgunaan narkoba terhadap para pelajar SMA  dan SMP berawal dari penawaran dari pengedar narkoba, mula-mula mereka diberi beberapa kali dan setelah mereka merasa ketergantungan terhadap narkoba itu, maka pengedar mulai menjualnya, setelah mereka saling membeli narkoba, mereka disuruh pengedar untuk mengajak teman-temannya yang lain untuk mencoba obat-obatan terlarang tersebut, begitu juga halnya dengan lapisan-lapisan atas yang banyak menggunakan narokoba, dikalangan artis, penjabat pemerintah, mereka merasa beban hidup yang mereka sangat berat dan ingi merasa bahagia dan tentang setiap harinya, dan terpikirlah untuk menggunakan narkoba, bahkan dikalangan selebiriti pun menjadi tren menggunakan narkoba secara bersama-sama, semua orang yang menggunakan narkoba merasa tenang, dan ketagihan untuk menggunakannya.
Dan banyaknya para pengedar narkoba yang berkeliaran mencari mangsa, begitu juga dengan miras banyaknya kita temui di toko-toko makanan atau di warung-warung masyarakat, ketika digelarnya operasi terhadap narkoba dan miras, kita lihat saja tanyangan diberita-berita polisi menyita miras dan narkoba jumlahnya ratusan bahkan milyaran, banyak fakor pemakaian narkoba dan minuman keras salah satunya pemakaian narkoba karena rasa ingin tau apa itu narkoba dan bagaiaman rasanya, untuk memenuhi keinginan akan sesuatu hal yang baru, seru, dan berisiko, untuk menstimulasi rasa tertentu (termasuk memuaskan rasa penasaran, ingin merasakan   sesuatu yang mengubah kesadaran, dan lain-lain, untuk mengatasi atau melupakan masalah atau perasaan, dari hal inilah penggunaan narkoba dan miras melibatkan semua kalangan.
Contohnya pada kasus
 JAKARTA - Tertangkapnya Hakim Puji Wijayanto (PW) ketika sedang berpesta shabu-shabu memperkuat fakta bahwa sel-sel organisasi kejahatan narkoba, sudah menyusup ke dalam tubuh birokrasi negara. Anggota Komisi III DPR RI dari fraksi Golkar, Bambang Soesatyo mengatakan fakta ini harus diwaspadai. Dia menjelaskan, kasus pejabat birokasi negara yang mengkonsumsi narkoba bukan hanya kasus Hakim PW.  "Kita semua harus ingat, pada 2011 penegak hukum juga menangkap Kalapas Nusakambangan. Selain itu, sejumlah sipir penjara di beberapa daerah juga ditangkap karena terbukti terlibat bisnis narkoba. Polri pun menangkap oknum anggotanya yang terbukti terlibat bisnis haram ini," ungkap Bambang dalam pesan singkatnya kepada Okezone, Rabu (17/10/2012).

b.     Teori apa yang digunakan untuk menganalisis masalah ini
ü  Teori Anomi
       Teori anomi adalah teori struktural tentang penyimpangan yang paling penting, teori anomi menempatkan ketidakseimbangan nilai dan norma dalam masyarakat sebagai penyebab penyimpangan, di mana tujuan-tujuan budaya lebih ditekankan dari pada cara-cara yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan budaya itu, individu dan kelompok dalam masyarakat seperti itu harus menyesuaikan diri dan beberapa bentuk penyesuaian diri itu bisa jadi sebuah penyimpangan. Sebagian besar orang menganut norma-norma masyarakat dalam waktu yang lama, sementara orang atau kelompok lainnya melakukan penyimpangan, kelompok yang mengalami lebih banyak ketegangan karena ketidakseimbangan ini (misalnya orang-orang kelas bawah) lebih cenderung mengadaptasi penyimpangan daripada kelompok lainnya.
      Dilihat dari kasus ini hubungan dengan teori anomi yaitu,  tidak adanya keseimbangan nilai dan norma ketika masyarakat menggunakan narkoba dan miras, bertentangan dengan nilai dan norma masyarakt sebaiknya harus menyesuaikan beberapa bentuk penyesuaian diri itu bisa menjadi sebuah penyimpangan, ketika memakai narkoba dan miras itu menjadi sebuah penyimpangan, orang-orang kelas bawah lebih cendrung jadi incaran pengedar narkoba dan miras, dengan iming-iming cepat kaya, dan mereka merasa sudah bosan menjadi miskin.
ü  Teori Fungsionalis ( Functionalist Theory )
Konsep yang berkembang dari teori ini adalah cultural lag (kesenjangan budaya). Konsep ini mendukung Teori Fungsionalis untuk menjelaskan bahwa perubahan sosial tidak lepas dari hubungan antara unsur-unsur kebudayaan dalam masyarakat. Menurut teori ini, beberapa unsur kebudayaan bisa saja berubah dengan sangat cepat sementara unsur yang lainnya tidak dapat mengikuti kecepatan perubahan unsur tersebut. Maka, yang terjadi adalah ketertinggalan unsur yang berubah secara perlahan tersebut, ketertinggalan ini menyebabkan kesenjangan sosial atau cultural lag .
Para penganut Teori Fungsionalis lebih menerima perubahan sosial sebagai sesuatu yang konstan dan tidak memerlukan penjelasan, perubahan dianggap sebagai suatu hal yang mengacaukan keseimbangan masyarakat. Proses pengacauan ini berhenti pada saat perubahan itu telah diintegrasikan dalam kebudayaan. Apabila perubahan itu ternyata bermanfaat, maka perubahan itu bersifat fungsional dan akhirnya diterima oleh masyarakat, tetapi apabila terbukti disfungsional atau tidak bermanfaat, perubahan akan ditolak.
Dilihat dari kasus narkoba dan miras ini jika dihubungkan dengan teroi fungsionalis ketika unsur-unsur kebudayaan itu berkembang sangat cepat, unsure yang lain tidak dapat mengikuti kecepatan perubahan yang terjadi, begitu cepat perubahan social terjadi mengakibatkan banyaknya orang mengkonsusmsi dan miras, tidak sejalannya unsur lainnya didalam kebudyaan menyebabkan kesenjangan kebudayaan, dimana narkoba dan miras sudah menjadi suatu kebudayaan dimasyarakat, tetapi perubahan dari masyarakat yang mennggunakan narkoba dan miras tidak dapat di intergrasikan dalam kebudayaan karena perubahan ini bersiat disfungsional atau tidak bermanfaat perubahan ini tidak diterima.

5.     Korupsi merupakan penyakit moral yang harus dibrantas
a.      Diskripsikan tentang korupsi dengan menganalisis latar belakang peluang dan sanksi
Ø  Korupsi yang melanda negeri ini bagaikan sebuah penyakit masyarakat, berbagai fakta dan kenyataan yang diungkapkan oleh media seakan memperlihatkan jati diri bangsa yang dapat dilihat dari budaya korupsi yang telah menjadi hal yang biasa bagi semua kalangan, mulai dari bawah hingga kaum elite,    korupsi merupakan perilaku yang buruk yang tidak legal dan tidak wajar untuk memperkaya diri, dinilai dari sudut manapun korupsi meruapkan  suatu pelangaran yang mengakibatkan kurangnya pendapatan Negara dan kurangnya kepercayaan terhadap pemerintahan, korupsi ada disekeliling kita banyak kesempatan-kesempatan untuk melakukan  korupsi baik dari hal yang kecil maupun yang besar  namun kita tidak menyadari  hal itu, korupsi bisa terjadi dirumah, sekolah, masyarakat, maupun diintansi tertinggi dan dalam pemerintahan, kita lihat saja pejabat-pejabat negara banyak yang melakukan korupsi, mereka yang melakukan korupsi terkadang mengangap remeh hal yang dilakukan itu mengangap  korupsi menjadi suatu hal yang biasa, hal in sangat memprihatinkan sekali terhadap perkembangan suatu Negara, melihat banyaknya kasus korupsi yang terjadi mulai dari kasus bank Century, kasus gayus tambunan, kasus Nazaruddin, kasus penangkapan Nunun surbakti, kasus di tubuh kemenakentras dan banyaknya kasus korupsi lainnya. korupsi telah merajalela seperti virus dan telah menjadi penyakit serta memendam dalam tubuh pemerintahan pusat dan daerah bangsa ini, Upaya pemerintah disini sangat diperlukan lembaga-lembaga yang mengatasi kasus korupsi hendaknya menindak tegas semua kasus yang ada, memberikan sanksi hukum yang adil didalam pelaksanaan kasus korupsi, dengan sanksi tegas akan membuat para koruptor jera untuk melakukan korupsi, tetapi sanksi hokum yang tidak berjalan dengan semestinya tidak menyebabkan efek jera terhadap para koruptor, orang yang melakukan korupsi besar terhadap Negara, setelah dilakukannya persidangan hukumannya jauh dari apa yang telah mereka buat, para koruptor bisa dijatuhi hukuman 2 tahun penjara, sedangkan seorang yang maling ayam aja atau maling sandal bisa bertahun-tahun kurungan penjara, Sanksi hukum yang dimaksud dalam hal ini bukan hanya hukuman pernjara namun hukuman yang lebih dan lebih mengerikan dan berdampak buruk bagi pisikis, mental dan sosial para pelaku koruptor, sanksi hukum yang wajib diberikan adalah merealisasikan penjara seumur hidup bagi para terpidana korupsi dan memperbolehkan hukuman mati, namun hukuman mati melanggar HAM di Indonesia sendiri tidak diperbolehkan hukuman mati.
b.     Bagaimana pendapat saudara upaya penangulangannya?
Ø  Penangulangan kasus korupsi saat ini masih lemah, hokum di Indonesia belum tegas untuk memberantas korupsi di berbagai daerah, setiap pemerintah yang ada di daerah-daerah sebaiknya tidak menutupi kasus-kasus korupsi yang ada oleh oknum-oknum yang ingin memperkaya diri sendiri, tanpa mementingkan orang lain, sejak dini hendaknya ditanamkan kalau budaya korupsi itu tidak baik dalam hal yg sekecil apapun.  Kita sebagai generasi muda banyak hal yang bisa dilakukan untuk menangulanggi kasus korupsi ini diantaranya, mulai dari kita sendiri untuk tidak melakukan korupsi dalam hal apapun, kita mempunyai hak untuk memberikan informasi adanya dugaan korupsi disuatu daerah ataupun didaerah kita sendiri, dengan bukti yang sesuai bukan mengadada, sikap anti korupsi sebaiknya ditanamkan didalam satuan pendidikan,pemerintah bisa juga merencanakan pendidikan anti korupsi dimana tujuan utamanya kepada mahasiwa.






Daftar Pustaka
Kartono,  Kartini. 2007. Patologi Sosial Jilid I. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Vembriarto. 1984. Pathologi Sosial. Yogyakarta: Andi Offset.
Weda, Made Darma. 1996. Kriminologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.


MASALAH SOSIAL


Nama : Regina Suci Prima Yuni
Nim     : 11413244009
Masalah Sosial Budaya
1.     Fakta menunjukkan bahwa angka kecelakaan semakin tinggi dan korban semakin banyak
a.      Mengapa?
Ø  Angka kecelakaan setiap tahunnya meningkat, bahkan dalam satu hari ada saja berita-berita kecelakaan baik yang didarat maupun dilaut, dan di udara, banyak penyebab dari angka kecelakaan yang semakin tinggi, salah satunya berkembang pesat produksi motor dan mobil dari hari kehari, ada saja yang mebeli mobil baru dan motor baru. tingginya konsumerisme kendaraan dikalangan masyarakat, khususnya kendaraan bermotor menyebakan angka kecelakaan yang melibatkan sepeda motor pun semakin tahun makin meningkat saja, kurangnya kesadaran masyarakat dalam ketertiban lalulintas selalu menimbulkan kecelakaan yang tidak diinginkan, kurangnya ruang untuk pejalan kaki membuat pejalan kaki menjadi sasaran dari kecelakaan yang terjadi, semakin banyaknya kendaraan tidak ada lagi ruang untuk pejalan kaki, bahkan trotoar yang biasanya dijadikan untuk para pejalan kaki, sudah beralih fungsi menjadi jalanan umum terhadap kendaraan bermotor, banyaknya kendaraan yang melewati trotoar dengan alasan yang beragam terutamanya demi kecepatan biar tidak lama di perjalanan dan sebagian badan jalan  pun dijadikan lahan parkir bagi masyarakat, tentu saja hal itu mempersempit jalan dan menambah kemacetan lalulintas yang tentu saja memungkinkan terjadinya kecelakaan. banyaknya para remaja saat ini, yang memakai kendaraan belum pada waktunya, zaman sekarang anak SD saja sudah diajarkan bawa motor atau mobil oleh orangtuanya, ataupun keinginan anak-anaknya  melihat lingkungan sekitar yang rata-rata sudah bisa mengendarai motor padahal mereka belum cukup umur untuk mengedarai kendaraan yang itu sangat berbahaya bagi generasi muda. Tidak hanya kecelakaan lalulintas dalam berkendaraan saja, banyak juga kecelakaan-kecelakaan yang disebabkan oleh kereta api jebolnya rel kereta api, jatuhnya pesawat, tengelamnya kapal-kapal, ini terjadi karena ulah manusia itu sendiri yang tidak mau mematuhi semua aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, untuk menjaga Negara ini.
b.     Teori apa yang digunakan
Ø  Teori Siklis ( Cyclical Theory )
Teori ini mencoba melihat bahwa suatu perubahan sosial itu tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh siapapun dan oleh apapun. Karena dalam setiap masyarakat terdapat perputaran atau siklus yang harus diikutinya. Menurut teori ini kebangkitan dan kemunduran suatu kebudayaan atau kehidupan sosial merupakan hal yang wajar dan tidak dapat dihindar.
Dari teori siklis ini dihbungkan dengan kecelakaan lalu lintas, bahwa perubahan social itu tidak dapat dikendalikan, dengan kemacetan yang seperti ini sulit bagi masyarakat atau pihak-pihak yang mengatur lalu lintas, semakin hari semakin banyaknya kendaraan yang diproduksi memang hal ini memberikan dampak kemajuan teknologi, namun kemundurannya masayarakat, pengendara roda empat dan roda dua, yang tidak mematuhi lalu lintas, kurangnmya kesdaraan dan kesabaran.
Ø  Teori Konflik ( Conflict Theory )
Menurut pandangan teori ini, pertentangan atau konflik bermula dari pertikaian kelas antara kelompok yang menguasai modal atau pemerintahan dengan kelompok yang tertindas secara materiil, sehingga akan mengarah pada perubahan sosial. Teori ini memiliki prinsip bahwa konflik sosial dan perubahan sosial selalu melekat pada struktur masyarakat. Teori ini menilai bahwa sesuatu yang konstan atau tetap adalah konflik sosial, bukan perubahan social, arena perubahan hanyalah merupakan akibat dari adanya konflik tersebut. Karena konflik berlangsung terus-menerus, maka perubahan juga akan mengikutinya.
Kasus kecelakaan lalu lintas ini tentunya bisa menimbulkan konflik, terjadinya kecelakaan yang tidak disengaja  akan menimbulkan pertentangan antara satu sama lain dan darisanalah mulai terjadi konflik, dengan kemacetan yang terjadi saat ini kemungkinan besar mengalami kecelakaan, ketika kecelakaan itu terjadi antara pengemdara roda dua dan roda empat, terjadilah konflik social yang memperlihatkan adanya kesenjangan social dan kelas social, yang akan memulai konfliknya pengendara roda empat, karena merasa tidak terima mobilnya lecet, dan terjadi perubahan social akibat dari konflik itu.

c.      Bagaimana pendapat anda tentang upaya penangan
Ø  Penanganan terhadap kecelakaan yang semakin hari semakin meningkat, terutama harus ada kesadaran dari dalam diri masyarakat itu sendiri, meskipun ada peran pemerintah atau aparat kepolisian dalam upaya penanganan itu, tentunya  tidak terlepas dari masyarakat itu sendiri, meskipun aparat kepolisian betindak tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan masyarakat, dan mencoba menertibkan kekacauan yang ada akibat dari kecelakaan lalulintas, akan tetapi kecelakaan lalulintas itu hanya bisa dikurangi bukan untuk dihilangkan, karena dalam satu hari itu pasti ada saja kecelakaan berat maupun ringan, meletakkan kembali suatu tempat yang sudah bertukar fungsinya, pedagang-pedagang yang berjualan ditrotoar sebaiknya dipindahkan, dan diberikan tempat untuk mereka berjualan, bkan untuk digusur dan para pengendara motor harus leboih ditertibkan lagi, dengan dilakukannya razia ketika ada yang melewari trotoar.

2.     Geng motor merupakan salah satu kenakalan remaja yang merebak diberbagai wilayah Indonesia, analisislah antara factor penyebab dan upaya penangulangan sanksi hukum yang diterapkan
Ø  Banyak hal yang menyebabkan kenakalan remaja terutama pada kasus geng motor, diantara banyaknya penyebab geng motor ini adalah factor yang paling utama yaitu peran keluarga yang memilki peran penting dalam mebentuk kepribadian seseorang, selain itu factor lingkungan tempat tinggal memilki peran yang sangat penting pula, ini akan menjadi ancaman bagi generasi muda ketika lingkungan sekitarnya banyak melakukan perilaku menyimpang, mereka bisa saja terjerumus karena mereka mengangap perilaku menyimpang sudah menjadi kebiasaan. Penyebab dari keikutsertaan remaja terhadap geng motor ini, kesetiakawanan antar teman faktor pencarian jati diri, dan faktor “tren” anggapan remaja saat ini adalah bentuk pertemanan yang paling baik , ketika kita mendengar kenakalan remaja dalam bentuk apapun pasti itu melanggar hukum, adanya geng-geng motor yang sudah merebak dikalangan masyarakat maka ada kecenderungan peningkatan anarki di masyarakat, pencegahan anarki perlu dilakukan sebelum tindakan itu tumbuh sebagai kebiasaan baru di masyarakat mengingat telah cukup banyaknya perilaku yang meresahkan, merusak, menjarah, menganiaya bahkan membunuh dan lain-lain tanpa dihujat apalagi ditangkap, para pelaku geng motor memang sudah menjadi kebiasaan untuk melanggar hukum, adapun upaya-upaya dalam penanggulangan kenakalan remaja, khususnya kenakalan remaja geng motor adalah dengan melakukan pendekatan pada pribadi remaja yang telah terjerumus ke dalam geng motor baik secara prefentif, represif, dan rehabilitative, bagaimana kita sabagai individu-individu yang akan menjadi anggota, masyarkat menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai norma dalam masyarakat dimulai sejak dini melalui pendidikan multi kultural, seperti sekolah, dan organisasi masyarakat. Sanksi hokum yang seharusnya diterapkan agar remaja tidak lagi melakukan perilaku menyimpang, salah satunya sanksi pidana yang membuat mereka jera, namun tidak hanya itu saja banyaknya kelompok-kelompok dari geng motor ini  disetiap daerah harus di basmi, pihak kepolisian hendaknya melacak keberadaan-keberadaan kelompok geng motor.

3.     Kasus trackficking sering kali terjadi Pada wanita dan anak-anak
a.      Diskripsikan tentang TKW dengan menganalisis berbagai kasus yang terjadi disertai fakta pendukung
Ø  Persoaalan TKW menjadi gambaran suatu kehidupan bangsa yang rakyatnya masih miskin, tidak adanya lapangan pekerjaan dan minimnya pendidikan dikalangan masyarakat membuat mereka memutuskan untuk mecari kerja di Negara orang  demi mensejahterahkan hidup, sebagian TKW ada yang bernasib baik selama bekerja karena mendaptkan majikan yang baik, dan sebagian lagi harus menangung kesengsaraan dan penderitaan yang dialami, banyaknya kasus-kasus TKW saat ini menjadi perhatian media massa, salah satu contoh kasus TKI yang bekerja di Malaysia “Selasa, 27 November 2012 | 12:38, Seorang pembantu rumah tangga asal Jakarta, Suryani Abdullah (21) dipukuli oleh majikannya di Kedah, Malaysia gara-gara persoalan sepele karena dia terlambat bangun pagi. Suryani mengaku, kekejaman majikannya sudah berlangsung sejak ia mulai bekerja enam bulan lalu. Tidak tahan terus dipukuli dan sering dimaki-maki, bahkan diancam dipulangkan, akhirnya dia memutuskan untuk lari dari rumah majikannya, demikian dilaporkan sejumlah media massa terbitan Kuala Lumpur, Selasa. Suryani menceritakan bahwa sejak enam bulan bekerja ditempat majikannya itu, dia terpaksa menangggung pekerjaan yang berat karena harus melakukan berbagai pekerjaan sejak pukul 05.00 hingga malam. Dia mengaku sering diancam dipulangkan ke Indonesia jika enggan menuruti perintah majikan.” (www.sumberpembaruan.com), dilihat dari kasus diatas sangat miris sekali, hanya karena telat bangun dipukuli oleh majikannya, meskipun hanya di pukuli saja itu tetap saja suatu kekerasan yang tidak masuk akal, karena hanya masalah sepele seseorang menjadi korban, korban juga mempunyai alasan kenapa telat bangun, seharusnya pengeriminan TKW dan TKI ke luar negeri hrus diperhatikan secara detail agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diiginkan


b.     Bagaimana menurut pendapat saudara
Menyedihkan sekali melihat banyaknya kasus-kasus para TKI yang menjadi korban kekerasan hanya karena masalah sepele, Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan nasib para TKI, banyaknya korban yang berjatuhan akibat dari pengiriman TKI ke luar Negeri, memang tidak semua salah pemerintah terhadap kekerasan yang terjadi, kurangnya lowongan pekerjaan di Negara sendiri menjadikan orang-orang lebih memilih untuk menjadi TKI dengan iming-iming yang mengiurkan, banyaknya TKI yang illegal menyebabkan banyaknya kekerasan yang terjadi, tetapi tidak yang illegal saja, yang legal pun banyak kita lihat kekerasan terhadap para TKI, ada yang beranggapan kekerasan terhadap TKI terjadi disebabkan karena kurangnya ketrampilan  para TKI khususnya dalam bahasa, tetapi tidak semua TKI Indonesia tidak memiliki ketrampilan, TKI yang akan dipekerjakan dinegara lain oleh pihak-pihak yang mengurus kebereangkatan TKI  telah diberikan pelatihan-pelatihan bagaimana hidup diNegara lain.
4.     Narkoba dan minuman keras, ternyata tidak hanya melibatkan siswa, mahasiswa bahkan lapisan atas.
a.      Mengapa?
Ø            Tidak bisa dipungkiri lagi semuanya sudah menjadi kebutuhan dalam masyarakat, menjadi tren hampir disemua kalangan terutama kalangan atas, bahkan kalangan menengah pun bisa terjerat narokba dan miras, itu disebabkan karena banyaknya perilaku menyimpang yang terjadi disemua kalangan khususnya para remaja, Perilaku menyimpang tumbuh di kalangan masyarakat akibat kurang seimbangnya masalah ekonomi, terutama terhadap para remaja Indonesia yang sering menggunakan minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang, mungkin mereka kurang perhatian dari orang tua mereka atau mungkin juga karena ajakan para pemakai atau teman-temannya, penyalahgunaan narkoba terhadap para pelajar SMA  dan SMP berawal dari penawaran dari pengedar narkoba, mula-mula mereka diberi beberapa kali dan setelah mereka merasa ketergantungan terhadap narkoba itu, maka pengedar mulai menjualnya, setelah mereka saling membeli narkoba, mereka disuruh pengedar untuk mengajak teman-temannya yang lain untuk mencoba obat-obatan terlarang tersebut, begitu juga halnya dengan lapisan-lapisan atas yang banyak menggunakan narokoba, dikalangan artis, penjabat pemerintah, mereka merasa beban hidup yang mereka sangat berat dan ingi merasa bahagia dan tentang setiap harinya, dan terpikirlah untuk menggunakan narkoba, bahkan dikalangan selebiriti pun menjadi tren menggunakan narkoba secara bersama-sama, semua orang yang menggunakan narkoba merasa tenang, dan ketagihan untuk menggunakannya.
Dan banyaknya para pengedar narkoba yang berkeliaran mencari mangsa, begitu juga dengan miras banyaknya kita temui di toko-toko makanan atau di warung-warung masyarakat, ketika digelarnya operasi terhadap narkoba dan miras, kita lihat saja tanyangan diberita-berita polisi menyita miras dan narkoba jumlahnya ratusan bahkan milyaran, banyak fakor pemakaian narkoba dan minuman keras salah satunya pemakaian narkoba karena rasa ingin tau apa itu narkoba dan bagaiaman rasanya, untuk memenuhi keinginan akan sesuatu hal yang baru, seru, dan berisiko, untuk menstimulasi rasa tertentu (termasuk memuaskan rasa penasaran, ingin merasakan   sesuatu yang mengubah kesadaran, dan lain-lain, untuk mengatasi atau melupakan masalah atau perasaan, dari hal inilah penggunaan narkoba dan miras melibatkan semua kalangan.
Contohnya pada kasus
 JAKARTA - Tertangkapnya Hakim Puji Wijayanto (PW) ketika sedang berpesta shabu-shabu memperkuat fakta bahwa sel-sel organisasi kejahatan narkoba, sudah menyusup ke dalam tubuh birokrasi negara. Anggota Komisi III DPR RI dari fraksi Golkar, Bambang Soesatyo mengatakan fakta ini harus diwaspadai. Dia menjelaskan, kasus pejabat birokasi negara yang mengkonsumsi narkoba bukan hanya kasus Hakim PW.  "Kita semua harus ingat, pada 2011 penegak hukum juga menangkap Kalapas Nusakambangan. Selain itu, sejumlah sipir penjara di beberapa daerah juga ditangkap karena terbukti terlibat bisnis narkoba. Polri pun menangkap oknum anggotanya yang terbukti terlibat bisnis haram ini," ungkap Bambang dalam pesan singkatnya kepada Okezone, Rabu (17/10/2012).

b.     Teori apa yang digunakan untuk menganalisis masalah ini
ü  Teori Anomi
       Teori anomi adalah teori struktural tentang penyimpangan yang paling penting, teori anomi menempatkan ketidakseimbangan nilai dan norma dalam masyarakat sebagai penyebab penyimpangan, di mana tujuan-tujuan budaya lebih ditekankan dari pada cara-cara yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan budaya itu, individu dan kelompok dalam masyarakat seperti itu harus menyesuaikan diri dan beberapa bentuk penyesuaian diri itu bisa jadi sebuah penyimpangan. Sebagian besar orang menganut norma-norma masyarakat dalam waktu yang lama, sementara orang atau kelompok lainnya melakukan penyimpangan, kelompok yang mengalami lebih banyak ketegangan karena ketidakseimbangan ini (misalnya orang-orang kelas bawah) lebih cenderung mengadaptasi penyimpangan daripada kelompok lainnya.
      Dilihat dari kasus ini hubungan dengan teori anomi yaitu,  tidak adanya keseimbangan nilai dan norma ketika masyarakat menggunakan narkoba dan miras, bertentangan dengan nilai dan norma masyarakt sebaiknya harus menyesuaikan beberapa bentuk penyesuaian diri itu bisa menjadi sebuah penyimpangan, ketika memakai narkoba dan miras itu menjadi sebuah penyimpangan, orang-orang kelas bawah lebih cendrung jadi incaran pengedar narkoba dan miras, dengan iming-iming cepat kaya, dan mereka merasa sudah bosan menjadi miskin.
ü  Teori Fungsionalis ( Functionalist Theory )
Konsep yang berkembang dari teori ini adalah cultural lag (kesenjangan budaya). Konsep ini mendukung Teori Fungsionalis untuk menjelaskan bahwa perubahan sosial tidak lepas dari hubungan antara unsur-unsur kebudayaan dalam masyarakat. Menurut teori ini, beberapa unsur kebudayaan bisa saja berubah dengan sangat cepat sementara unsur yang lainnya tidak dapat mengikuti kecepatan perubahan unsur tersebut. Maka, yang terjadi adalah ketertinggalan unsur yang berubah secara perlahan tersebut, ketertinggalan ini menyebabkan kesenjangan sosial atau cultural lag .
Para penganut Teori Fungsionalis lebih menerima perubahan sosial sebagai sesuatu yang konstan dan tidak memerlukan penjelasan, perubahan dianggap sebagai suatu hal yang mengacaukan keseimbangan masyarakat. Proses pengacauan ini berhenti pada saat perubahan itu telah diintegrasikan dalam kebudayaan. Apabila perubahan itu ternyata bermanfaat, maka perubahan itu bersifat fungsional dan akhirnya diterima oleh masyarakat, tetapi apabila terbukti disfungsional atau tidak bermanfaat, perubahan akan ditolak.
Dilihat dari kasus narkoba dan miras ini jika dihubungkan dengan teroi fungsionalis ketika unsur-unsur kebudayaan itu berkembang sangat cepat, unsure yang lain tidak dapat mengikuti kecepatan perubahan yang terjadi, begitu cepat perubahan social terjadi mengakibatkan banyaknya orang mengkonsusmsi dan miras, tidak sejalannya unsur lainnya didalam kebudyaan menyebabkan kesenjangan kebudayaan, dimana narkoba dan miras sudah menjadi suatu kebudayaan dimasyarakat, tetapi perubahan dari masyarakat yang mennggunakan narkoba dan miras tidak dapat di intergrasikan dalam kebudayaan karena perubahan ini bersiat disfungsional atau tidak bermanfaat perubahan ini tidak diterima.

5.     Korupsi merupakan penyakit moral yang harus dibrantas
a.      Diskripsikan tentang korupsi dengan menganalisis latar belakang peluang dan sanksi
Ø  Korupsi yang melanda negeri ini bagaikan sebuah penyakit masyarakat, berbagai fakta dan kenyataan yang diungkapkan oleh media seakan memperlihatkan jati diri bangsa yang dapat dilihat dari budaya korupsi yang telah menjadi hal yang biasa bagi semua kalangan, mulai dari bawah hingga kaum elite,    korupsi merupakan perilaku yang buruk yang tidak legal dan tidak wajar untuk memperkaya diri, dinilai dari sudut manapun korupsi meruapkan  suatu pelangaran yang mengakibatkan kurangnya pendapatan Negara dan kurangnya kepercayaan terhadap pemerintahan, korupsi ada disekeliling kita banyak kesempatan-kesempatan untuk melakukan  korupsi baik dari hal yang kecil maupun yang besar  namun kita tidak menyadari  hal itu, korupsi bisa terjadi dirumah, sekolah, masyarakat, maupun diintansi tertinggi dan dalam pemerintahan, kita lihat saja pejabat-pejabat negara banyak yang melakukan korupsi, mereka yang melakukan korupsi terkadang mengangap remeh hal yang dilakukan itu mengangap  korupsi menjadi suatu hal yang biasa, hal in sangat memprihatinkan sekali terhadap perkembangan suatu Negara, melihat banyaknya kasus korupsi yang terjadi mulai dari kasus bank Century, kasus gayus tambunan, kasus Nazaruddin, kasus penangkapan Nunun surbakti, kasus di tubuh kemenakentras dan banyaknya kasus korupsi lainnya. korupsi telah merajalela seperti virus dan telah menjadi penyakit serta memendam dalam tubuh pemerintahan pusat dan daerah bangsa ini, Upaya pemerintah disini sangat diperlukan lembaga-lembaga yang mengatasi kasus korupsi hendaknya menindak tegas semua kasus yang ada, memberikan sanksi hukum yang adil didalam pelaksanaan kasus korupsi, dengan sanksi tegas akan membuat para koruptor jera untuk melakukan korupsi, tetapi sanksi hokum yang tidak berjalan dengan semestinya tidak menyebabkan efek jera terhadap para koruptor, orang yang melakukan korupsi besar terhadap Negara, setelah dilakukannya persidangan hukumannya jauh dari apa yang telah mereka buat, para koruptor bisa dijatuhi hukuman 2 tahun penjara, sedangkan seorang yang maling ayam aja atau maling sandal bisa bertahun-tahun kurungan penjara, Sanksi hukum yang dimaksud dalam hal ini bukan hanya hukuman pernjara namun hukuman yang lebih dan lebih mengerikan dan berdampak buruk bagi pisikis, mental dan sosial para pelaku koruptor, sanksi hukum yang wajib diberikan adalah merealisasikan penjara seumur hidup bagi para terpidana korupsi dan memperbolehkan hukuman mati, namun hukuman mati melanggar HAM di Indonesia sendiri tidak diperbolehkan hukuman mati.
b.     Bagaimana pendapat saudara upaya penangulangannya?
Ø  Penangulangan kasus korupsi saat ini masih lemah, hokum di Indonesia belum tegas untuk memberantas korupsi di berbagai daerah, setiap pemerintah yang ada di daerah-daerah sebaiknya tidak menutupi kasus-kasus korupsi yang ada oleh oknum-oknum yang ingin memperkaya diri sendiri, tanpa mementingkan orang lain, sejak dini hendaknya ditanamkan kalau budaya korupsi itu tidak baik dalam hal yg sekecil apapun.  Kita sebagai generasi muda banyak hal yang bisa dilakukan untuk menangulanggi kasus korupsi ini diantaranya, mulai dari kita sendiri untuk tidak melakukan korupsi dalam hal apapun, kita mempunyai hak untuk memberikan informasi adanya dugaan korupsi disuatu daerah ataupun didaerah kita sendiri, dengan bukti yang sesuai bukan mengadada, sikap anti korupsi sebaiknya ditanamkan didalam satuan pendidikan,pemerintah bisa juga merencanakan pendidikan anti korupsi dimana tujuan utamanya kepada mahasiwa.






Daftar Pustaka
Kartono,  Kartini. 2007. Patologi Sosial Jilid I. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Vembriarto. 1984. Pathologi Sosial. Yogyakarta: Andi Offset.
Weda, Made Darma. 1996. Kriminologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.