Saturday, January 5, 2013

KELOMPOK SOSIAL



TUGAS DASAR-DASAR SOSIOLOGI

MERANGKUM KELOMPOK SOSIAL


Disusun Oleh :
REGINA SUCI PRIMA YUNI
11413244009
PENDIDIKAN  SOSIOLOGI
UNIVERSITAS  NEGERI  YOGYAKARTA

KELOMPOK SOSIAL

A.   Kelompok sosial
Dalam masyarakat  terdapat bermacam-macam kelompok sosial “social group”, secara sederhana kelompok sosial diartikan sebagai himpunan atau kesatuan–kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan tersebut bisa berkaitan dengan hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi atau karena kesadaran saling menolong,pengertian kelompok lainnya yang spesifik adalah setiap kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
B.   Terbentuknya Kelompok Sosial
Terbentuknya kelompok sosial itu sendiri terbentuk oleh naluri manusia yang selalu ingin hidup dengan orang lain,sejak lahir manusia sudah memiliki dua hasrat atau keinginan pokok,yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia disekitarnya dan menjadi satu dengan alam yang disekitarnya.Kelompok sosial dibentuk oleh masyarakat atau anggota-anggotanya,pembentukan kelompok sosial bisa karena kebetulan atau disengaja dan bisa sengaja juga dibentuk karenauntuk memenuhi tujuan atau kepentingan.
C.   Beberapa Persayaratan Kelompok Sosial
Sekelompok manusia bisa dikatakan kelompok sosial apabila telah memenuhi beberapa persyaratan antara lain sebagai beikut:
1.     Adanya kesadaran dari para anggotanya sebagai bagian dari kelompok tersebut
2.     Adanya hubungan timbal-balik antar anggotanya
3.     Adanya suatu faktor yang dimiliki bersama yang menyebabkan hubungannya semakin erat
4.     Adanya struktur,kaidah,dan pola perilaku
5.     Adanya system dan proses sosial


Kelompok sosial selalu mengalami perkembangan serta mengalamin perubahan-perubahan ,baik dalam kegiatan maupun bentuknya,jadi kelompok sosial cendrung dinamis

D.   Tipe-Tipe Kelompok Sosial
1.     Klasifikasi Tipe-tipe Kelompok Sosial
Ada faktor-faktor yang menjadi dasar untuk memebedakan kelompok-kelopok sosial.
1.     Adanya kesadaran akan jenis yang sama
2.     Adanya hubungan sosial
3.     Adanya orientasi pada tujuan yang sudah ditentukan
Dari faktor-faktor tersebut dapat diklasifikasikan tipe-tipe umum kelompok sosial
1.     Kategori stastistik
Ø  Kategori stastistik merupakan pengelompokan yang didasarkan pada cirri tertentu yang sama.dalam  tipe kelompok ini,secara umum tidak ada kesadaran akan jenis yang sama,tidak ada hubungan sosial ,dan tidak ada orientasi pada tujuan yang telah ditentukan
2.     Kategori sosial
Ø  Kategori sosial merupakan kelompok yang memiliki kesadaran akan cirri-ciri yang dimiliki,tipe kelompok ini hubungan sosialnya kurang intensif dan orientasi pada tujuan yang sama juga kurang jelas.Misalnya Ikatan Sosiologi Indonesia.
3.     Kelompok sosial
Ø  Kelompok sosial yang memiliki hubungan dan kesadaran yang kuat. Namun orientasi tujuan antar anggota kadang berbeda. Misalnya keluarga.
4.     Kelompok tidak teratur
Ø  Kelompok tidak teratur merupakan kelompok orang yang berada pada waktu dan tempat yang sama karena pusat perhatiannya sama, misalnya orang yang mau naik bis.

5.     Organisasi formal
Ø  Organisasi formal sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu  yang telah ditetapkan sebelumnya, misalnya sebuah perusahaan

2.     In-group dan Out-group

v In-group     : sikap yang merasa diribagian dari kelompok tersebut bahkanbangga sebagai bagian dari kelompoktersebut
v  Out –group : sikap antipati terhadap kelompok danmerasa diri diluar dari kelompok
3.     Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder

v Kelompok Primer (Primary Group)
Merupakan  suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya saling
kenal mengenal dan bersifat informal.
Contoh : keluarga, kelompok sahabat, teman, teman sepermainan
v Kelompok Sekunder (secondary Group)
Merupakan hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal dan didasarkan pada asas manfaat. Contoh : sekolah, PGRI

4.     Paguyuban (Gemeinschaft) dan Patembayan (Gesselschaft)

v  Gemeinschaft / paguyuban
Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan
batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal.

Ferdinand Thonies membagi menajdi 3 bagian :
a.     Gemeinschaff by blood
Paguyuban karena adanya ikatan darah
Ex : trah, kerabat, klien

b. Gemeinschaft of place
Paguyuban karena tempat tinggal berdekatan.
Contoh : RT, RW, Pedukuhan, Pedesaan

c. Gameinschaft of mind
Paguyuban karena jiwa dan pikiran yang sama.
Contoh : kelompok pengajian, kelompok mahzab (Sekte)

b. Gesselschaft / patembanyan
Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka.
Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik.

5.      Kelompok Formal Group dan Informal Group

v Kelompok Formal
Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan dan tugas dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya.
Contoh : Parpol, lembaga pendidikan
v  Kelompok Informal
Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang dan memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama. Contoh : anggota OSIS
6.     Membership Group dan Reference Group

v Membership Group
Merupakan kelompok sosial yang setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Contoh : Anggota OSIS
v  Reference Group
Merupakan kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya sesuai
dengan kelompok acuan tersebut. Contoh : Anggota ABRI

7.     Kelompok okupasional dan Volonter

v Kelompok okupasional
Merupakan kelompok yang terdiri dari orang-orang yang melakukan pekerjaan sejenis. Kelompok semacam ini sangat besar perananya didalam mengarahkan kepribadian seseorang.
v Kelompok Volonter
Kelompok volonter mencakup orang yang mempunyai kepentingan yang sama ,namun tidak mendapakatkan perhatian dalam masyarakat, dengan demikian kelompok volonter akan dapat memenuhi kepentingan-kepentingan anggotanya secara individual, tanpa mengangu kepentingan masyarakat secara umum.

E.   Kelompok-kelompok Sosial yang Tidak Teratur

1.     Kerumunan (Crowd)
Kerumunan (Crowd) adalah individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat dan juga pada waktu yang bersamaan.

Kerumunan (Crowd), dibagi menjadi :

1). Formal audiency / pendengar formal
Ex: orang-orang mendengarkan khotbah
Orang-orang nonton di bioskop 
2). Planned expressive group
Kerumunan yang tidak begitu mementingkan pusat perhatian tetapi mempunyai persamaan tujuan
3). Inconvenient Causal Crowds
Kerukunan yang sifatnya terlalu sementara tetapi ingin menggunakan fasilitas-fasilitas yang sama.
Ex : orang antri tiket kereta api
4). Panic Causal Crowds
Kerukunan orang-orang panic akan menyelamatkan diri dari bahaya.
5). Spectator Causal Crowds
Kerukunan penonton atau orang-orang ingin melihat peristiwa tertentu.
6). Ecting Low less Crowds
Kerukunan emosional, ex : orang demo
7). Immoral low less crowds
orang-orang tak bermoral
Ex : minum-minuman

2.     Publik
Publik sebagai kelompok semu mempunyai ciri-ciri hampir sama denganmassa, perbedaannya publik kemungkinan terbentuknya tidak pada suatu tempat yang sama. Terbentuknya publik karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi, seperti : radio, tv dan pengeras suara.
3.     Massa.
Massa merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri hamper sama dengan kerumunan, tetapi kemungkinan terbentuknya disengaja dan direncanakan.
Ex : mendatangi gedung DPR dengan persiapan sehingga tidak bersifat spontan.

F.   MASYARAKAT PEDESAAN (RURAL COMMUNITY) DAN MASYARAKAT PERKOTAAN (URBAN COMMUNITY)

A.    Masyarakat Setempat (Community)
Istilah masyarakat setempat (community) menunjuk pada bagian masyarakat yangbertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-batas tertentu, dimana faktor utama yang menjadi dasar utama yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar di antara anggota, dibandingkan dengan interaksi dengan penduduk di luar batas wilayahnya.



B.     Tipe-tipe Masyarakat Setempat
            Dalam mengklasifikasikan masyarakat-masyarakat setempat, dapat digunakan empat kriteria yang saling berpaut :
a.       Jumlah penduduk
b.     luas, kekayaan dan kepadatan penduduk daerah pedalaman
c.       fungsi-fungsi khusus dari masyarakat setempat terhadap seluruh masyarakat
d.     organisasi masyarakat setempat yang bersangkutan.

C.    Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
Masyarakat pedesaan biasanya ditujukan pada sekumpulan orang yang bertempat tinggal di daerah desa atau jauh dari daerah ibukota/perkotaan. Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan masyarakat pedesaan lain. Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat yang bertempat tinggal di daerah perkotaan. Cirri dari masyarakat perkotaan antara lain kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan di desa dan lebih bersifat individulistis.
Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. Sebab-sebab urbanisas dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu :
1. Faktor yang mendorong penduduk desa untuk urbanisasi seperti lengkapnya pusat hiburan dan adanya lapangan pekerjaan dan lain sebagainya
2. Faktor yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap di kota seperti  pendidikan lebih banyak di kota dan lain sebagainya.
G.  KELOMPOK-KELOMPOK KECIL (SMALL GROUP)
Small group adalah suatu kelompok yang kecil/yang secara teoritis terdiri paling dari dua orang, dimana orang saling berhubungan untuk memenuhi tujuan tertentu dan yang menganggap hubungan itu sendiri, penting baginya. Biasanya small group ini adalah hubungan persahabatan.

H.  DINAMIKA KELOMPOK SOSIAL
Keadaan yang tidak stabil dalam kelompok sosial akan menyebabkan konflik antar kelompok sosial maupun sesame anggota kelompok sosial. Di dalam dinamika kelompok sosial mungkin terjadi perbedaan pendapat hingga menjurus pada sikap etnosentrisme antar kelompok atau anggota.




















0 comments:

Post a Comment