NAMA : REGINA SUCI PRIMA YUNI PRODI : P.SOSIOLOGI
NIM/ : 11413244009 KELAS : B
MENJADI
SEORANG GURU YANG PANCASILAIS
Pancasila
memiliki peran yang sangat fundamental di negara kita ini, yang dijadikan
sebagai pedoman bangsa, berbagai cara untuk
melakukan pembentukan karakter anak bangsa dengan berlandaskan pancasila,dengan
adanya pendidikan berkarakter di sekolah-sekolah , peran seorang guru sebagai
satuan pendidikan dan mendidik anak bangsa haruslah berlandaskan pancasila,maka
Indonesia berupaya untuk membangun karakter anak bangsa yang berlandaskan
pancasilais melalui pendidikan berkarakter disekolah, pendidikan karakter di
sekolah tidak harus merupakan sesuatu yang berdiri sendiri sebagai satu bidang
studi atau mata pelajaran. Pendidikan karakter harus merasuk ke dalam seluruh bidang
studi atau mata pelajaran, yang kemudian dijadikan pedoman dalam menghadapi
persoalan kehidupan, guru sebagai pendidik,pengajar,pembimbing dan pelatih, sangat
berperan dalam perkembangan peserta didik untuk mewujudkan kehidupan yang
optimal berlandaskan pancasila. Dalam pendidikan formal merasuklah pendidikan
informal, dan yang informal itu antara lain pendidikan karakter
Untuk menjadi seoarang guru yang pancasilais itu haruslah
berlandasakan ke lima pancasila dan mengamalkannya, diantara sila ke lima itu
yang pertama harus diamalkan oleh seorang guru adalah sila pertama yang
berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa, karena manusia Indonesia atau warga Negara Indonesia
menyadari dirinya sebagai ciptaan (makhluk) Tuhan yang Maha Esa yang wajib
bertakwa dan percaya kepadaNyasesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab kita mengakui
sebagai bangsa yang bertuhan, bangsa yang berkeyakinan dan bukan komunis
ataupun atheis.
Ketuhanan
Yang Maha Esa bukanlah berarti Tuhan Yang Hanya Satu, bukan mengacu pada suatu
individual yang kita sebut Tuhan yang jumlahnya satu. Tetapi sesungguhnya,
Ketuhanan Yang Maha Esa berarti sifat-sifat Luhur atau mulia, sifat luhur dan
mulia itu antara lain cinta kasih, kasih sayang, jujur, rela berkorban, rendah
hati, memaafkan, itulah yang harus ada oleh seorang guru untuk menjadi guru
yang pancasilais.
Setiap
individu haruslah mempunyai keyakinan, untuk menjalankan dasar dari pancasila
itu, sebagai warga negara yang baik sudah seharusnya kita bisa mengerti dan
memahami serta mengamalkan apa yang telah ditentukan didalam Pancasila itu, dan
sebagai satuan pendidikan seorang guru haruslah bersikap dengan adil dan beradab,bisa
menjelaskan bagaimana mengamalakan ke 5 Pancasila itu, salah satunya dengan
tidak membeda-bedakan satu agama dengan agama yang lain,semua agama itu
sama,mereka mempunyai satu keyakinan kepada yang satu atau Esa kepada tuhannya
masing-masing.
Didalam
proses belajar mengajar banyak sekali hal yang harus kita pelajari dalam
mengembangkan sila Ketuhanan yang Maha Esa agar tidak terjadinya konflik, menjadi
seorang guru yang pancasilais,seorang guru harus mengamalkan nilai-nilai pancasila
itu terlebih dahulu, setelah seorang guru mengamalkannya barulah
mengwujudkannya dengan memberikan pengetahuan kepada peserta didiknya untuk bertingkah
laku sesuai dengan nilai-nilai pancasila,yang berkaitan dengan norma dan
tingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat,
memberikan arahan kepada anak didiknya bahwa sebagai umat beragama kita
harus mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama antar pemeluk
agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Tidak hanya itu saja masih banyak
hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam mengajarkan nilai-nilai
Pancasila untuk menjadi seorang guru yang pancasilais, dengan memberikan
penjelasan kepada peserta didik bahwa membina kerukunan hidup sesama umat
beragama itu sangatlah perlu karena dengan hal itu kita bisa menghindari atau mengurangi konflik antar
sesama umat beragama. Keberagaman agama dan pemeluk agama di Indonesia menjadi
sebuah kenyataan yang tak terbantahkan.,kenyataan ini menuntut adanya kesadaran
dari setiap pemeluk agama untuk menjaga keharmonisan hubungan di antara mereka,
sebagai guru yang pancasilais,harus bisa menjadi penengah didalam konflik yang
terjadi oleh perserta didiknya karena mereka mengangap agama satu dengan yang
lainnya berbeda,seorang guru harus bisa menjelaskan dan membuat peserta didik
mengerti kenapa diperlukan kerukunan sesama umat beragama, setiap individu
berhak untuk memilih agama masing-masing, dan beribadah menurut agamanya tanpa
adanya ganguan.
Menjadi seorang guru yang
pancasilais itu,tidak lah selalu kaku setiap harinya, bagaimana seorang guru
itu bergaul dan berkomunikasi dengan peserta didik,tenaga pendidik, orang tua
atau wali dari peserta didik,memberikan pelajaran-pelajaran dengan cara yang
menyenangkan agar peserta didik agar mampu untuk menjadi anggota masyarakat
dalam mengahadapi kehidupan yang akan datang.
Tidak hanya sila pertama saja,semua
sila haruslah di amalkan seorang guru dan mengaplikasikannya kepada peserta
didik, setelah pancasila pertama, selanjutnya sila ke dua yaitu Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab yang didasari oleh sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa,seorang
guru yang pancasilaisharuslah mempunyai rasa kemanusiaan yang adil dan beradab,
bagaimana guru yang pancasilais itu menjelaskan makna dari sila kemanusiaan
yang adil dan beradab ,bahwa mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
persamaan kewajiban antara sesama manusia itu sangatlah penting, begitu juga
terhadap peserta didik,seorang guru memberikan penjelasan-penjalasan dari makna
sila itu agar dalam pergaulan sehari-hari baik di luar maupun dilingkungan
sekolah,seorang murid bisa menghargai persamaan dan perbedaan diantara sesama
dan menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan,
Peran
seorang guru sangatlah penting dalam proses pembelajaran pendidikan berkarakter
yang berlandaskan pancasila, seorang guru juga harus berusaha untuk
mencerdaskan peserta didiknya sebagai manusia yang berkepribadian berlandaskan
pancasila, dengan memberikan masukan-masukan kepada peserta didik, bahwa mejadi
seseorang yang pancasilais itu haruslah menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, bertingkah
laku sesuai dengan adab dan norma yang berlaku di masyarakat, dan dengan
mejunjung tinggi kemardekaan bangsanya sendiri, tidak hanya itu saja,seroang
guru mengajarkan nilai-nilai pancasila tidak lah hanya sebagai hafalan saja,
tetapi bagaimana cara seorang guru itu menerapkan nilai-nilai pancasila kepada
peserta didiknya.
Setelah
membahas sila ke dua, berlanjut ke sila ketiga “Persatuan Indonesia”. Sila
ketiga ini mengaandung arti nasionalisme,yang berarti bersatu dalam membina
rasa nasionalisme, Sila Persatuan Indonesia didasari dan dijiwai oleh sila
Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusian Yang Adil dan Beradab serta mendasari
dan dijiwai sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Dengan kemajemukan masyarakat
Indonesia dan begitu banyaknya kebudayaan yang ada di Indonesia,membuat kita
sebagai warga Negara Indonesia menjunjung tinggi rasa Persatuan dan kesatuan ,banyak
cara yang dilakukan seorang guru dalam rasa persatuan kepada pserta didiknya, rasa
persatuan dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika, dengan memajukan
pergaulan demi kesatuan dan persatuan Bangsa Indonesia.
Dengan
adanya upacara bendera di sekolah, ikut merayakan atau berpatisipasi dalam
acara-acara yang berhubungan dengan nasionalisme, hari-hari besar
nasional,mengikutkan peserta didik dalam hal tersebut,dalam rangka
mengembangkan semangat nasionalisme tiap-tiap individu, namun tidak hanya
sekedar ikut saja, bagaimana seorang guru itu menerapkan ke peserta didiknya
bahwa bukan karena takut dihukum di sekolah mereka ikut berpatisipasi dalam
kegiatan itu, tapi karena kesadaran diri sendiri, akan pentingnya persatuan
didalam suatu bangsa ini yang harus kita pertahankan,dan mencontoh
pahlawan-pahlawan yang telah gugur,demi mempertahankan persatuan dan kesatuan
antar sesama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, selain itu bagaimana
seorang guru memberikan ajaran kepada peserta didiknya bahwa mengakui dan
menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa kita
sendiri.
Sila
ke empat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan merupakan sikap yang harus ada dalam setiap
individu bangsa ini,yang mengandung makna dari rakyat,oleh rakyat,untuk rakyat,
dengan cara bermusyawarah,seorang pemimpin mempunyai sayarat untuk memimpin
dengan bijaksana, dalam sistem pendidikan nasional ini pendidikannlah yang
mempunyai peranan besar, namun tidak menutup kemungkinan peran keluarga dan
masyarakat dalam membentuk manusia Indonesia seutuhnya, dalam hal ini
diperlukan suatu ilmu yaitu ilmu keguruan
untuk mencapai guru yang ideal yaitu guru yang mencukupi syarat untuk
menjadi guru.
Setiap
manusia atau peserta didik bebas mengeluarkan pendapat dengan melalui
lembaga pendidikan, setiap warga negara
mempunyai hak dan kewajiban yang sama, begitu pula hal nya dengan hubungan guru
dan murid nya, sama-sama mempunyai hak dan kewajiban yang sama, kewajiban sebagai
seorang guru mencerdaskan peserta didiknya, dan hak seorang muridS menuntut
atas pembelajaran itu, namun tetap saling menghormati antara guru dan muridnya,
dan setiap permasalahan yang terjadi diselesaikan dengan jalan musyawarah agar
tercapainya mufakat, begitu juga seorang guru ketika berhadapan dengan peserta
didiknya ketika ingin memilih struktur kelas,atau siapa yang akan menjadi
perwakilan diantara teman-temannya, haruslah berdasarkan musyawarah dan
mufakat, agar terciptanya keadilan dan mengutamakan persatuan dan kesatuan dan kepentingan bersama agar tidak
menimbulkan konflik, didalam pemilihan itu haruslah dengan demokrasi.
Selanjutnya
sila ke 5, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. seorang guru haruslah
bersikap adil terhadap peserta didik, tidak membedak-bedakan mana yang kaya dan
yang kurang mampu, dan tidak membedakan mana yang pintar dan mana yang bodoh,
semua peserta didik itu sama, tergantung bagaimana seorang guru memberikan
pelajaran agar menarik bagi peserta didik dan membuat mereka mengerti tentang
apa yang kita jarkan.
Seorang guru
harus menghormati hak-hak yang dimiliki oleh peserta didik untuk di berikan
pengajaran atau pembelajaran, untuk mengemukakan pendapat, mengajarkan kepada
peserta didik bahwa menolong antara sesama, yang membutuhkan pertolongan kita,
merupakan perbuatan yang mulia, bagaimana seorang guru itu mengajarkan bahwa
menghargai karya orang lain itu sangat lah perlu, dengan itu timbulah rasa
mengahargai satu dengan yang lainnya,
seorang guru berupaya untuk mengembangakan sikap saling menhargai antar
sesama, tidak hanya itu saja banyak hal yang dilakukan dalam mmenegmbangkan
sila ke 5 ini, dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berguna demi
kepentingan bersama, mislanya mengikuti gotong royong antar kampung, disanalah
timbul rasa kebersamaan, dengan mengikuti ronda antar kampung, atau membuat
kegiatan-kegiatan untuk kepentingan umum dan bersama, seorang guru mengajarkan
kepaadapserta didik bagaimana melindungi orang yang lemah, lemah dalam
perkonomian, lemah dlam bentuk fisik dll.
Guru yang
pancasilais mengajarkan atau menjelaskan bagiaman seharusnya sikap kita
terhadap kekayaan yang dimiliki oleh Negara kita,bhwa itu semua adalah milik
bersama. Kekayaan yang dimiliki oleh
negara kita haruslah digunakan dengan sebaiknnya demi kebahagiian bersama
menurut potensi yang ada didaerah masing-masing, bukan hanya untuk kepentingan
diri sendiri saja, dan yang harus kita miliki sebagai peserta didik dan
pengajar atau seorang guru dalam mengembangkan Pancasilais adalah dengan lima
Pancasila itu yang telah dijabarkan.
Adapun sikap
positif dari Pancasila itu sendiri untuk kita adalah dengan,menghormati anggota
keluarga kita, menghormati orang yang
lebih tua, membiasakan hidup
hemat, tidak membeda-bedakan teman,
membiasakan musyawarah untuk mufakat , menjalankan ibadah sesuai dengan agama
masing-masing, membantu orang lain yang kesusahan sesuai dengan kemampuan
sendiri.
SUMBER
0 comments:
Post a Comment