Monday, December 24, 2012

MASALAH SOSIAL BUDAYA



PEMOGOKAN, PENGUSURAN DAN HOMOSEKSUAl
1.    Pemogokan merupakan masalah social yang sering di hadapi oleh para pengusaha
A.    Identifikasi permasalahan-permasalahan yang sering muncul
ü  Tidak adanya komunikasi yang baik antara pemimpin dan karyawannya
ü  Tuntutan dari dunia kerja yang hanya selalu mementingkan pemimpin atau golongan high class daripada low class.
ü  System-sistem didalam perusahaan tidak berjalan dengan baik.
ü  Perusahaan tidak memberikan solusi kepada para pemogokan
B.    Teori apa yang digunakan untuk menganalisis masalah tersebut
1.     Teori konflik “ Karl Marx ”
          Pemogokan yang dilakukan oleh para pekerja atau kaum buruh ini, tentu saja menimbulkan konflik, dapat disebabkan tidak adanya komnikasi antara karyawan dan para pemimpin-pemimpin perusahaan, yang mempunyai kekuasaan tinggi, dan janji-janji yang diberikan oleh pengusaha, tidak dijalankan dengan baik, sementara buruh-buruh itu membutuhkan kehidupan yang layak. Dan pihak perusahaan tidak memberikan kepastian kepada para buruh. serta tidak adanya jalan keluar dalam perundingan dan terjadinya mis komunikasi dalam memenuhi janji-janji tersebut.
2.     Teori fungsional struktural “ Emile Dhurkheim”
          Dalam permasalahan pemogokan ini dianalisiskan, sebuah perusahaan tentunya memiliki system-sistem dan susunan atau organisasi  adanya meneger dan karyawan dan pihak-pihak yang terlibat didalam perusahaan tersebut, masing-masing memilki kewenangannya,keterikatan satu sama lain. Keterikatan itu dijalankan bersama melalui perjanjian-perjanjian yang telahada, apabila perjanjian tersebut tidak dipenuhi oleh pemimpin perusahaan maka yang terjadi adalah pemogokan dan konflik antar karyawan, atau antara pengusaha dan karyawan.
C.    Menurut saudara bagaimana pemecahan yang seharusya dilakukan pemerintah
Pemecahan dalam konflik pemogokan ini, didalam suatu perusahaan perlu adanya kerja sama agar tercapainya suatu perusahaan yang kuat, menjalin hubungan baik dengan orang-orang yang berada didalam perusahaan tersebut, karena tampa mereka perusahaan tidak akan berjalan dengan baik, jangan adanya miskominikasi antara pemimpin perusahaan dan karyawannya, yang seharusnya dilakukan pemerintah adalah, menetapkan kebijakan-kebijakan yang tegas, agar pemimpin-pemimpin perusahaan tidak seenaknya melakukan PHK terhadap kaum buruh, mengurangi aksi pemogokan yang terjadi dan mencari solusi terbaik dari pemogokan tersebut, dan apabila pemogokan tetap terjadi  maka langkah yang dapat diambil adalah dengan cara mediasi atau mempertemukan pihak yang berselisih untuk melakukan perundingan agar menghasilkan kesepakatan bersama, bisa juga melakukan arbitrasi apabila pihak perusahaan sudah tidak mampu menyelesaikan konflik yakni melalui jalur pengadilan.
2.     Penggusuran terjadi kadang karena kebijakan pemerintah yang terjadi tidak tertata dan sanksi yang tidak tegas, analisis masalah penggusuran ini yang dikaitkan dengan kebutuhan dan pelanggaran masyarakat dan sanksi yang tidak tegas dari pemerintah.
Dalam permasalahan pengusuran ini kita tidak bisa menyalahkan sepenuhnya kepada masyarakat ataupun pemerintah, pemerintah hanya melaksanakan tugasnya untuk menertibkan tempat yang sudah ada untuk kepentingan masyarakat, lihat saja pedagang kaki lima yang ada diarea pejalan kaki, maupun rumah-rumah yang dibangun bukan atas izin atau surat-surat yang sah, sehingga pemerintah perlu memberikan peringatan kepada pedagang-pedagang dan pemukiman warga, pemerintah melakukan tugasnya dengan aturan yang ada, disisi lain tindakan pemerintah melanggar hak individu untuk mendapatkan tempat tinggal dan hidup secara layak sehingga tidak seharusnya melakukan penggusuran secara paksa. Masyarakat membutuhkan tempat dan ruang yang nyaman dalam kehidupan sehari-hari, disisi lain pemerintah berusaha menertibkan para pedagang yang berjualan diarea yang tidak selayaknya dijadikan tempat berjualan, secara tidak langsung masyarakat telah melakukan pelanggaran hukum tentang lingkugan dan tata ruang kota,disisi lain pemerintah mematikan roda perekonomian masyarakat menengah kebawah yang selama ini menggantungkan hidupnya melalui berjualan sebagai pedagang kaki lima di tempat tersebut, pemerintah kurang memberikan sanksi yang tegas terhadap pedagang kaki lima, sehingga para pedagang akan kembali berdagang di tempat itu tanpa memperdulikan sanksi dari pemerintah, namun pemerintah hendaknya memberikan solusi setelah pengusuran itu, berikan masyrakat tempat yang layak untuk mereka tinggal dan berjualan, bukan dengan membiarkan masyarkat hidup tanpa tempat tinggal dan penghasilan .



3.     A. Apa latar belakang terjadinya homoseksual
Homoseksual adalah orang yang merasakan atau hanya tertarik dengan jenis kelamin yang sama, , seorang homoseksual dapat mencari mangsanya diantara pria-pria yang tidak terpengaruh homoseksual, diantaranya anak-anak dibawah umur, dengan rayuan-rayuan, janji-janji dan imbalan-imbalan, meskipun para homoseksual memutuskan untuk menikah dan kemudian keinginannya untuk memuaskan diri secara homoseksual hilang, tetapi ada pula diantara mereka yang secara tersembunyi masih melakukan hubungan homoseksual karena pada dasarnya mereka termasuk dalam biseksual,
Banyak hal yang melatarbelakangi seseorang menjadi homoseksual itu, diantaranya dilihat dari
1.                faktor sosial atau pergaulan merupakan faktor terbesar yang menjadi penyebab homoseksual, faktor sosial atau pergaulan merupakan faktor terbesar yang menjadi penyebab homoseksual, sekali pernah merasakan hubungan seksual menjadi ketularan tapi faktor ini juga bisa menyebabkan biseksual,
2.                faktor trauma atau korban perkosaan pada masa kecil, latar belakang riwayat pada mereka yang mengalami homoseksualitas menceritakan bahwa mereka pernah disiksa atau memiliki ayah yang suka menyiksa, atau pernah diperkosa oleh orang-orang terdekat.
Dari faktor ini mereka menyadari kalo mereka tidak semestinya menyukai sesama jenisnya, tetapi dari seseorang yang sesama jenisnya, dan merasakan kenyaman terhadap seseorang itu. misalnya seorang  ibu yang memberikan perlindungan, kasih sayank, dan orang-orang yang tidak pernah melakukan kekerasan fisik terhadap seorang homoseksual, terus untuk mereka yang pernah diperkosa dengan mereka menjadi homo dikarenakan mereka membalas dendam kepada orang lain dengan menjadi atau berperilaku homo, kebanyakan dari kasus trauma masa kecil atau diperkosa ini memerlukan penanganan atau terapi dari psikolog yang bisa menanggani kasus-kasus seperti ini dan memakan waktu yang tidak sebentar. faktor lain penyebab Homoseks adalah faktor penyebab dari keturunan alias bawaan, dimana secara garis keturunan ada keluarganya yang punya riwayat homo kasus homoseksualitas karena prosesnya genetis.
B. Teori apa yang digunakan dalam masalah tersebut
·       Teori Labeling adalah Perspektif labeling mengetengahkan pendekatan interaksionisme dengan berkonsentrasi pada konsekuensi interaksi antara penyimpang dengan agen kontrol social, pelaksanaan kontrol sosial menyebabkan penyimpangan, sebab pelaksanaan kontrol sosial tersebut mendorong orang masuk ke dalam peran penyimpang, ditutupnya peran konvensional bagi seseorang dengan pemberian stigma dan label, menyebabkan orang tersebut dapat menjadi penyimpang sekunder, khususnya dalam mempertahankan diri dari pemberian label. Untuk masuk kembali ke dalam peran sosial konvensional yang tidak menyimpang adalah berbahaya dan individu merasa teralienasi. Menurut teori labeling, pemberian sanksi dan label yang dimaksudkan untuk mengontrol penyimpangan malah menghasilkan sebaliknya.
·       Teori Kontrol ,Perspektif kontrol adalah perspektif yang terbatas untuk penjelasan kejahatan. Teori ini meletakkan penyebab kejahatan pada lemahnya ikatan individu atau ikatan sosial dengan masyarakat, atau macetnya integrasi sosial. Kelompk-kelompok yang lemah ikatan sosialnya (misalnya kelas bawah) cenderung melanggar hukum karena merasa sedikit terikat dengan peraturan konvensional.
·       Teori konflik adalah pendekatan terhadap penyimpangan yang paling banyak diaplikasikan kepada kejahatan, Ia adalah teori penjelasan norma, peraturan dan hukum daripada penjelasan perilaku yang dianggap melanggar peraturan, peraturan datang dari individu dan kelompok yang mempunyai kekuasaan yang mempengaruhi dan memotong kebijakan publik melalui huku, kelompok-kelompok elit menggunakan pengaruhnya terhadap isi hukum dan proses pelaksanaan sistem peradilan pidana, norma sosial lainnya mengikuti pola berikut ini beberapa kelompok yang sangat berkuasa membuat norma mereka menjadi dominan, misalnya norma yang menganjurkan hubungan heteroseksual, tidak kecanduan minuman keras, menghindari bunuh diri karena alasan moral dan agama.
C.    Bagaimana pendapat saudara tentang tindakan preventif dan penanganan setelah terjerat masalah tersebut
Tindakan pencegahan sebelum terjerat perilaku homoseksual, dengan control diri yang kuat kita tidak akan terjerat dalam perilaku menyimpang terutama perilaku homoseksual dan sejenis perilaku seks lainnya. Ketika kita menghadapi suatu masalah  bicarakan dengan orang yang kamu percaya, yang tidak akan memanfaatkan keadaan, sebaiknya jangan mengikuti informasi-informasi yang menyesatkan, boleh kita tahu informasi seputar seks tapi hanya sebagai pengetahuannya, bukan untuk melakukannya, jangan gampang di rayu oleh teman atau orang disekeliling kita dengan iming-iming yang lebih besar, jangan percaya terhadap minuman-minuman gratis yang diberikan ditempat belanja, atau ditempat umum, waspada seblum terjadi hal yang tidak diinginkan, lingkungan yang saat ini kita tempati sangatlah berbahaya, kalo kita tidak bisa menjaga dan mengontrol diri kita sendiri, dan kalau kita merasa tersiksa dengan keadaan tersebut datang kepada orang yang tepat untuk menceritakan masalah yang terjadi, misalnya saja dengan bantuan seorang psikolog.
Penangganan setelah terjerat dari masalah tersbut, ketika seseorang telah terjerat dan masuk dalam masalah tersebut maka akan susah bagi mereka untuk keluar dari itu semua, haruslah dari dalam diri sendiri, ketika seorang homoseksual ingin menjadi normal lagi, lingkungan sekitarnya memberikan nasehat-nasehat, menyadarkan bahwa apa yang dilakukan selama ini salah, dan dibawa ke psikolog, meskipun membutuhkan waktu yang lama, semua itu butuh proses.

0 comments:

Post a Comment